Yeni Mushani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ponakan Tiri

Kejam nya ibu tiri tak sekejam ponakan tiri

Usia ku mendekati 85 tahun.

Mata ku tak bisa melihat dengan jelas.

Kacamata tak bisa membantu penglihatan ku.

Alhamdulillah pendengaranku masih bisa mendengar walau sayup_sayup.

Aku pernah menikah dua kali.

Pernikahan pertamaku dengan pria beristri.

Aku bukan pelakor.

Suamiku menikahiku dengan izin istri pertama nya.

Aku tinggal beda kota dengan madu ku.

Maduku menitipkan anak nya 2 orang di rumah ku karena di pernikahan ku, aku tidak dikaruniai anak.

Saat itu anak sambungku masih balita .

Aku menjalani hari_hari dengan bahagia dan penuh syukur atas nikmat yang diberikan allah padaku.

Sampai suatu ketika suami pertama ku menghadap Allah di usia 50 tahun.

Aku kehilangan .

Anak sambung ku kembali ke ibu kandungnya.

Tinggallah aku seorang diri.

5 tahun aku menjanda, allah mempertemukan aku dengan seorang pria kematian istri.

Aku menikah untuk ke dua kali nya.

Suami ku ini punya anak 5 orang.

Mereka sudah dewasa.

Aku tinggal di rumah sederhana suami ku.

Suami ku punya saudara 3 orang.

Sebelum meninggal suami ku berpesan ke anak2 nya untuk menjaga aku dan

rumah yang aku diami sekarang untuk ku sampai aku meninggal.

Datanglah petaka itu...

Tak ada pemberitahuan sebelum nya pada ku.

Tiba _tiba rumah yang aku tempati di jual oleh ponakan suami ku.

Namun mereka masih menjanjikan biarlah aku tetap tinggal sampai ajal menjemputku.

Namun...

Aku tidak utuh lagi dengan rumah peninggalan suami ku ini.

Beberapa bulan setelah penjualan rumah ini, datanglah seorang duda masih ponakan suami ku, usia 50 tahun bercerai dengan istrinya tinggal di rumah ku.

Awalnya aku senang ada kawan kala aku ingin bercerita.

Namun lambat laun ponakan suami ku ini ingin menguasai semua rumah.

Aku tinggal di kamar bawah.

Alasan nya biar dekat ke kamar kecil.

Aku mengikuti saja apa mau nya . Tingallah yg boleh aku tempati hanya kamar saja.

Belum lama ini jalan menuju kamar ku di tumpuk dengan barang_ barang sehingga aku kesulitan keluar masuk kamar. Ketika seseorang menyampaikan pada ku, ponakan suamiku tidak ingin aku tinggal di rumah itu lagi, istilah nya aku akan di usir dengan cara halus...

Sedih... Kesal dan berbagai perasaan berkecamuk di hati ku.

Cucu sambungku akan membuatkan pondok untuk ku.Mereka malas ribut katany

Ya Allah hanya pada Mu aku mengadu.

Berilah aku rumah di Sisi Mu.

#Baraja

#mintasemangatmimi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga diberi kesabaran

14 Mar
Balas

Aamiin..Makasi doa nya bu..

15 Mar
Balas



search

New Post