#TantanganGurusiana

Masakan Menyambut Ramadan

Tantangan gurusiana hari ke 35

Sudah menjadi tradisi di daerah Minang Kabau, bila menyambut hari baik atau bulan baik akan memasak masakan yang istimewa. Dan biasanya anak- anak akan mengunjungi orang tuanya. Berkumpul dan melewati sahur pertama di rumah keluarga besar. Semua berkumpul dan berbahagia.

Alangkah bahagia orang tua melihat anak dan cucunya dapat berkumpul bersama. Kalau pun tidak bisa berkumpul tepat pada sahur pertama, biasanya anak- anak akan pulang sebelum ramadan untuk meminta maaf atas segala kesalahan. Walau pun sebenarnya yang namanya orang tua sudah memaafkan kesalahan anak- anaknya, namun meminta maaf ini sudah menjadi kebiasaan baik yang selalu dilakukan.

Dan para menantu juga akan mengunjungi mertuanya dengan membawa makanan. Dan tidak lupa dalam bawaan tersebut ada randangnya. Di mana randang adalah masakan kebanggaan dan ciri khas orang Minang Kabau. Beberapa daerah juga ada kebiasaan malamang. Dan lamang akan diantarkan juga ke rumah mertuanya masing- masing.

Namun memasak randang menyambut hari baik dan bulan baik, tidak menjadi sesuatu yang wajib. Hanya saja ini menjadi salah satu wujud bahagia dan membahagiakan orang- orang yang disayangi.

Dan kebetulan pada hari ini kami sekeluarga sedang mempersiapkan lauk untuk sahur pertama. Di mana besok, akan menjadi sahur pertama kami, sekaligus puasa pertama kami sekeluarga di ramadan tahun ini.

Randang yang kami buat dicampur dengan kacang. Selain kacang campuran untuk randang ini biasanya kentang kecil- kecil, dan ada juga yang menggunakan kerupuk cancang, yaitu ubi kayu yang dipotong dadu, dan sudah digoreng terlebih dahulu.

Semoga ramadan tahun ini menjadikan kita diri yang lebih baik dari sebelumnya.