Bekerja dengan nyaman dan produktif adalah dambaan setiap pegawai, khususnya pegawai yang memiliki dedikasi dan semangat menghasilkan karya terbaik. Sebagai ASN saya berupaya bekerja sungguh-sungguh, memberikan hasil yang sebaik-baiknya kepada pimpinan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya kepada pimpinan.

Seorang rekan kerja yang sebenarnya sudah lama saling berinteraksi sejak sama-sama staf pada satu bidang dan kemudian kami berpisah dan saya di promosikan di tempat lain. Waktu berlalu dan musimpun berganti, saya kembali ke tempat lama dengan status menjadi atasan dari rekan kerja tersebut. Penyesuaipun saya upayakan dengan sebaik baiknya namun tetap meninggalkan rasa menjengkelkan karena rekan kerja tersebut tidak seirama dengan ritme kerja saya yang memegang prinsip “jika bisa hari ini, kenapa harus besok?”. Sementara bagi rekan kerja saya tersebut pola santai dan suka menunda-nunda pekerjaan tanpa alasan yang jelas. Setiap ditanyakan selalu jawabannya hampir selesai tapi tidak ada wujudnya

Menyadari bahwa rasa menjengkelkan ini harus segera diakhiri saya mencari metode yang “win-win solution”. Saya bersepakat dengan rekan kerja tersebut setiap tugas yang saya berikan saya langsung menanyakan kapan bisa diselesaikan. Maka dia sendiri yang berkomitmen dengan janjinya kepada saya. Dengan adanya kesepakatan diantara saya dan rekan kerja tersebut maka saya tidak lagi memendam rasa jengkel dan rekan kerja tidak merasa selalu saya buru-buru dengan tuntutan hasil kerjanya... Adakalanya pekerjaan tersebut belum dapat diselesaikan atau terkendala, maka rekan kerja boleh memberikan konsep nya, yang penting hasil kerja dapat saya terima sesuai jadwal tanpa saya minta.