LEUKIMIA PERGILAH MENJAUH Pukul 04:00, aku sudah bersiap - siap bersama suamiku untuk menuju rumah sakit umum M. Djamil di padang. Aku mendampingi anakku Rahman untuk ceck rutin tiap bulan. Kami shalat subuh di musholla yang ada di perjalanan ke Padang. Setelah shalat subuh itu kami melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 08:10 kami sampai di rumah sakit M. Djamil padang. Suami ku peegi memarkir mobil, sementara aku dan Rahman menuju ruang tunggu poliklinik khusus tempat Rahman diperiksa. Hari ini agak lama prosesnya, sudah pukul 09:33 belum juga terpanggil masuk ruang peeiksa. Ku lihat Rahman main hp, aku tidak tahu apa yang sedang dilihatnya di hp, namun seperti biasanya paling juga main game. Apalagi yang bisa dilakukannya selain utu. Aku tak bisa melarangnya agar tidak terlalu lama menggunakan hp, karena hal itu juga berdampak negatif bagi kesehatannya. Aku, suamiku dan keluarga ku harus dapat tambahan pekerjaan sehari-hari yaitu menjaga Rahman. Dia harus rutin minum obat, teratur istirahat dan menjaga hati serta perasaannya yang sering tidak stabil. Leukimia ini telah merenggut masa depan anakku, meruntuhkan cita-citanya, mengurung ruang geraknya. Hatiku menjerit sebenar, tapi apa yang mau dimata. Aku pasrahkan semuanya kepada Allah yang maha kuasa. Apapun yang ku alami ini adalah kehendak Allah juga. Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan cara lain kepada kami sekeluarga. Aku yakin Allah akan menolong kami dan memberikan yang terbaik. Semoga Allah selalu melindungi anakku dan memberikan ketabahan kepada kami semua. Aamiin ya rabbil'alamin