Yenni Salfianis

Lahir di Koto Baru kec.x koto tanggal 23 Januari 1962. Mulai bertugas menjadi guru sejak tahun 1981 sampai sekarang. Saat ini bertugas di Sdn 05 Baringin ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tasya Sanggup Puasa

Ketika jalan-jalan sore Tasya dan Nenek ke arah Pagaruyung Batusangkar. Sering Nenek mengajak Tasya ke arah Pagaruyung, karena di sana ada taman yang sengaja disediakan pemerintah untuk tempat bermain anak-anak atau siapapun juga, dan tak kalah pentingnya juga ada istana Basa yaitu istana raja Pagaruyung yang berbentuk rumah gadang, dan saat ini banyak dikunjungi para wisatawan domestik dan manca negara.

Nenek bertanya kepada Tasya," Tasya apakah hari ini puasa?

"Iya, Nek.Tasya tidak mau puasa Tasya bolong-bolong seperti gigi Tasya ini." jawab Tasya sambil menunjuk giginya yang sudah banyak lepas.

"Bagus, kata Nenek kepada cucunya.Saat ini Tasya baru kelas 1 SD. Semenjak sekolah di TK dulu Tasya sudah belajar puasa, bahkan hanya satu hari dia tidak puasa karena sakit. Sekarang Tasya malahan sering puasa sunat Senin dan Kamis.Tasya bersekolah di SD Qurrata A'yun.

" Suatu hari Nenek bertanya kepada Tasya," Di sekolah Tasya banyak ya yang puasa Senin dan Kamis?

" Tidak, Nek.Kalau di kelas Tasya hanya bertiga." jawab Tasya.

" O, begitu ya. Apakah Tasya dan teman Tasya tidak tergoda ketika melihat teman yang makan-makan atau minum? Tanya Nenek.

"Tidak, Nek. Kami bermain saja dalam kelas.Kalau main di tempat panas nanti kita bisa haus."Jawab Tasya.

" Mengapa Tasya mau berpuasa? Tanya Nenek lagi.

" Karena sudah berjanji dengan teman, Nek." Jawab Tasya.

Ketika itu perjalanan Nenek dan Tasya sudah sampai di taman Pagaruyung. Nenek memarkirkan motornya di tempat parkir yang sudah tersedia.Lalu Nenek dan Tasya pergi memasuki taman dan mencari tempat duduk yang nyaman.Tasya minta bermain ayunan yang ada di taman.

Sambil mengayun cucunya, Nenek melanjutkan pembicaraan tentang alasan puasa tadi. Nenek bercerita tentang nasib orang yang tak punya apa-apa, bahkan tidak bisa diprediksi jika sekarang bisa makan walaupun hanya nasi putih saja ,kapan akan makan lagi tidak tahu, bahkan berhari-hari mereka tidak makan sama sekali, hanya minum saja.

"Coba Tasya bayangkan, keluarga itu ada 5 orang anggotanya, Ayah, Ibu dan 3 orang anaknya yang masih kecil.Ayahnya bekerja serabutan, penghasilan mereka hanya Rp10.000,00 - Rp15.000,00 saja sehari. Itupun kadang ada, tapi sering tidak ada. Oleh sebab itulah mereka sering tidak makan, kalaupun makan hanya nasi putih saja. Sangat kasihan sekali kita melihat mereka. Sementara kita masih bisa makan setiap hari, lengkap dengan lauk-pauknya, bahkan masih bisa memilih mau makan pakai apa, makan dimana dan berbagai pilihan lain. Jika kita pusa, kita hanya menahan lapar sejak imsak sampai waktu berbuka atau Magrib.

Ketika Nenek bercerita tanpa disadari Tasya menangis, Nenek heran kenapa Tasya diam saja diayunan. lalu Nenek berputar ke arah depan, menghadap ka arah Tasya, dilihatnya Tasya sedang menangis.Nenek bertanya" Kenapa Tasya menangis? Sambil menghapus air matanya Tasya mengatakan sedih mendengar cerita Nenek." Lalu Nenek memeluk cucunya dan berkata," Jadi kita berpuasa itu antara lain adalah agar kita tahu bagaimana penderitaan orang lain yang hidup serba kekurangan, kita bisa berbagi kepada orang yang serba kekurangan itu.Selanjutnya jika kita berpuasa kita sudah melaksanakan perintah Allah , jika kita melaksanakan perintah Allah maka tentu Allah akan memberi pahala sebagai ganjarannya.

Nenek melanjutkan pembicaraan dengan Tasya sambil berjalan-jalan di taman Pagaruyung itu. Namun Nenek merubah arah pembicaraan kepada hal yang lebih menyenangkan. "Siapapun yang banyak pahalanya, nanti Allah akan nmemasukkan kita ke dalam surganya, surga itu lebih indah dari taman ini dan taman-taman manapun di dunia ini. Semua orang berbuat kebaikan dan menjalankan perintah Allah adalah mengharapkan nanti pahala yang banyak dan dimasukkan ke dalam surga. Salah satu pintu surga itu nanti yang dapat kita masuki adalah pintu puasa."Kata Nenek. Tasya berkara," Tasya mau masuk surga , Nek. Tasya mau ajak Ayah , Bunda, Adik dan Nenek,ya? Sambil tersenyum Nenek membelai kepala Tasya lalu berkata," boleh, kita semua masuk surga tapi harus banyak beramal yang baik, jadi karena itulah kita berpuasa, bukan karena diajak teman."

Begitulah kejadian di sore yang indah itu antara Nenek dan Tasya cucunya. Karena hari sudah sore Nenek mengajak Tasya untuk pulang ke rumah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post