Jangan Katakan Rindu (Puisi Muhasabah)
Jangan Katakan Rindu (Puisi Muhasabah)
Jangan katakan kau rindu Ramadhan
Jika hanya ragam menu berbuka yang mengisi benakmu
Jangan katakan kau rindu Ramadhan
Jika tayangan drama lebih kau nantikan daripada panggilan azan
Jangan katakan kau rindu Ramadan
Jika urusan dunia masih membayang saat salatmu
Jangan katakan kau rindu Ramadhan
Jika malam-malamnya kau lewatkan tanpa membaca Al-Qur'an
Jangan katakan kau rindu Ramadhan
Jika kau lupa derita dan papa saudaramu
Jangan katakan kau rindu Ramadhan
Jika kepalamu masih dipusingkan urusan busana lebaran
Maka rindumu hanya sebatas kata
Rindumu tak punya makna
Bak janji para pemimpin tak amanah
Seperti rayuan para pecinta dunia
Kau benar
Ternyata aku tak benar-benar rindu
Tadarusku tak selama waktuku menikmati episode-episode cerita karangan manusia
Sembahyangku hanya raga tanpa jiwa
Sedekahku tak sebanding nafsu fana
Saat kusadar, ia telah bersiap untuk berlalu
Tak peduli seberapa keras tangisku menahannya
Tetap saja ia makin menjauh
Yang tertinggal hanya sesal tak berbatas seperti sebelumnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar