Laraku Luruh di Lagundri (Bagian 8)
Laraku Luruh di Lagundri (Bagian 8)
#TantanganGurusiana hari ke-27
Pagi ini Sisil lebih dulu siap. Barang-barangnya pun sudah rapi. Perlengkapan mandi juga sudah disimpan. Jadi nanti bisa tinggal berangkat. Ia tak sabar ingin keluar melihat Wahyu dan teman-temannya berangkat. Namun keinginan itu masih ia tahan sebab Tiara masih di kamar mandi. Ia malu jika keluar sendirian menemui mereka.
Selang berapa lama, Tiara pun selesai mandi dan berpakaian. Barang-barangnya juga sudah dikemas rapi di dalam ransel.
"Keluar, yuk." Ajak Sisil.
"Ya, sebentar. Aku ambil kamera dulu."
Di luar, Sisil mengedarkan pandangannya ke tempat yang dikatakan Hendra semalam. Tak ada apa-apa. Tenda atau pun sepeda motor terparkir.
"Mereka sudah pergi." Sisil berkata dalam hati. Cepat sekali mereka pergi, pikirnya. Padahal jam masih menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh menit. Kalau saja kemarin janji dengan abang becak ke Mataluo lebih pagi, tentu saja bisa bertemu mereka di sana.
"Pesan apa?" Tanya Tiara.
"Mie goreng dengan telur mata sapi. Juga teh panas ya." Jawab Sisil.
Kedua gadis itu kini telah duduk di cafe penginapan. Mereka memilih tempat di meja berpayung yang paling dekat ke pantai dengan dua kursi plastik berwarna merah.
Tadukan Raga, 28 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar