Rendezvous (Bagian 1)
#Tantangan hari ke-3
#TantanganGurusiana
"Ma..."
"Ya, Rei. Ada apa? Lah, kamu mau ke mana malam-malam begini?" Dilihatnya Reihan, putra semata wayangnya, sudah rapi sambil membawa ransel yang kelihatannya berisi separuh.
"Rei, mau ke Banda, Ma."
"Tidak apa-apa meninggalkan pekerjaan?"
"Besok kan Minggu, Ma. Besok malam Rei udah balik ke sini lagi. Senin pagi sampai, langsung masuk kerja."
"Apa tidak capek nanti, Rei? Ada urusan apa? Mendadak sekali."
Reihan tak langsung menjawab. Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya berkata, "Fani sudah dibawa keluarganya ke rumah sakit di Banda, Ma. Penyakitnya semakin parah."
"Iya. Mama sudah tahu. Hanif yang memberitahu. Sampaikan salam Mama padanya, ya."
"Ya, Ma."
Reihan salim pada Mamanya sebelum berangkat ke loket bus yang akan membawanya ke ibukota Nangroe Aceh Darussalam itu. Ia sengaja memilih naik bus umum sebab besok malam harus langsung kembali pulang. Jika menyetir sendiri tentu akan sangat melelahkan.
Dua hari yang lalu, Reihan mendapat kabar bahwa Fani akhirnya dirujuk ke RS di Banda Aceh. Ia ingin ikut mengantar, tapi segan pada keluarga Fani. Ia merasa tentu mereka akan heran kenapa ia ikut mengantar. Sebab sepengetahuan mereka, ia dan Fani tidak ada hubungan apa-apa. Memang Reihan pernah sekali berkunjung ke rumah Fani. Ia merasa sambutan ibunya Fani terkesan dingin. Terlihat beliau tidak begitu suka pada kesan pertama yang ditunjukkan Reihan.
Bus perlahan meninggalkan Kota Meulaboh, kotanya Teuku Umar, suami Cut Nyak Dien, keduanya pahlawan nasional kebanggaan Aceh, yang mengorbankan jiwa raga demi mengusir penjajah agar pergi dari Tanah Rencong.
Reihan menyetel kursinya lalu menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi. Ia biarkan saja badannya yang bergoyang ke kanan dan ke kiri saat bus melewati jalan yang berbelok-belok.
Harusnya Reihan tidur selama di perjalanan malam ini agar esok badannya fit dan tak kelelahan. Ia telah lama memejamkan mata berharap bisa terlelap. Namun wajah Fani terus menerus muncul di benaknya.
Fani. Berapa kali aku mencoba untuk mengutarakan isi hatiku padamu. Namun, ada saja yang membuatku ragu. Dari sikapmu padaku, aku tak yakin kau akan menerimaku. Pikiran Reihan berkecamuk.
Reihan dan Fani pertama kali bertemu saat sama-sama di tempatkan di SMAN 1 Meulaboh. Mereka berdua lulus penerimaan guru CPNS jalur umum. Reihan jurusan Fisika dan Fani jurusan Kimia. Setahun CPNS, mereka pun mengikuti Diklat prajabatan yang mengharuskan mereka tinggal di asrama selama 1 bulan.
Tentu saja intensitas pertemuan mereka menjadi semakin sering. Bertiga dengan Taufik, mereka mengerjakan tugas-tugas diklat bersama. Taufik juga ditempatkan di SMAN 1 Meulaboh. Namun, Taufik sering pergi ke luar asrama untuk bertemu kekasihnya, yang mengajar di SMKN 1 Meulaboh. Alhasil, Reihan dan Fani menjadi sering berdua ke mana-mana.
(Bersambung)
Sabtu, 04 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Smg bersatu Reihan dan Fani
Salam kenal ibu
Cakep banget bu meramu ide dan alur...
Terima kasih ibu. Salam kenal ya Bu.
Mantap
Terima kasih bu.
Ditunggu endingnya
Siaap. Mohon krisannya juga bu.