#TantanganGurusiana hari ke-5

"Shalat subuh!" Ucap pak supir dengan suara agak keras dengan maksud agar para penumpangnya terbangun. Sebab beberapa orang dilihatnya masih terlelap. Seorang penumpang yang duduk di belakang terdengar masih mendengkur.

Bus travel berkapasitas 10 orang itu tak lagi terisi penuh. Dua bangku terlihat sudah kosong. Sepertinya mereka turun ketika Reihan tertidur tadi. Memang tak semua penumpang dengan tujuan Banda Aceh. 

Bus telah berhenti dan parkir di depan masjid. Reihan bersiap turun. Disampirkannya ransel hitamnya ke punggung lalu turun dan menuju kamar mandi masjid.

Hmm... Reihan merasa segar saat membasuh mukanya dengan air dingin di kamar mandi masjid. Setelah menyikat gigi dengan sikat dan odol yang ia bawa dari rumah, ia membaca bismillah untuk memulai berwudhu. Dibasuhnya kedua tangan dengan air yang mengalir di keran. Kemudian berkumur tiga kali. Lalu memasukkan air ke dalam hidungnya dan dikeluarkannya lagi. Diulanginya sampai tiga kali. Setelah itu ia basuh mukanya sambil melafalkan niat wudhu dalam hati. Lalu dilanjutkannya membasuh kedua lengan dari ujung jari hingga siku. Selanjutnya diusapnya sebagian kepala dengan air dan  diteruskan sampai ke kuping. Lalu terakhir ia membasuh kedua kakinya rata hingga ke mata kaki. Semua dilakukan masing-masing tiga kali.

Reihan melangkah keluar dari kamar mandi, mengarahkan badannya ke kiblat lalu menengadahkan tangan  sambil membaca do'a setelah wudhu'. Didengarnya suara muadzin mengucapkan 'Assholaatu khoirum minan nauum' dua kali. Ia dan beberapa orang lain masuk  ke dalam masjid dan bergabung dengan jama'ah lain yang telah lebih dulu tiba.

Azan subuh telah selesai dikumandangkan muadzin. Reihan dan juga jama'ah lain berdiri untuk melaksanakan shalat sunat qabliyah. Dua raka'at yang ganjarannya lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya. Setelah semua selesai, seorang jama'ah di belakang imam membaca iqamah, kemudian imampun takbir dan diikuti seluruh jama'ah.

(Bersambung)

Tadukan Raga, 06 April 2020