Vanessa (Bagian 1 Lembah Sorik Marapi)

#TantanganGurusiana hari ke-33

Vanessa aktris belia Indonesia yang sedang naik daun. Di usianya yang masih 19 tahun, ia telah membintang belasan film dan sinetron. Sejak masih duduk di bangku SMP, gadis cantik dan cerdas itu telah terjun ke dunia entertainment. Hampir semua film dan sinteron yang ia bintangi mendapat rating tinggi. Film terbarunya yang rilis tahun lalu tembus 1 juta penonton di minggu kedua penayangannya di bioskop-bioskop tanah air. Sinetron kejar tayangnya, tentang romantisme masa remaja, juga tayang di prime time di TV nasional. Belum lagi iklan yang dibintanginya, sudah tak terhitung jari. Harga untuk endorse produk di akun Instagramnya juga tak main-main, puluhan juta per produk.

Bulan lalu, Vanessa telah menandatangani kontrak untuk film terbarunya, Legenda Sorik Marapi. Syuting pertama, yang rencananya akan menghabiskan waktu dua minggu, akan dilakukan lokasi Gunung Sorik Marapi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sisanya akan dilakukan di Bogor dan Jakarta.

Vanessa dan pemain lainnya serta seluruh kru telah tiba di Bandara Aek Godang, Kabupaten Padang Lawas Utara. Beberapa orang di bandara memperhatikan Vanessa sambil berbisik-bisik. Padahal ia sengaja memakai topi dan kacamata hitam besar agar tak terlalu dikenali. Di pintu keluar seorang gadis remaja berkerudung mendekat meminta foto bareng. Gadis itu langsung dihadang oleh manajernya.

“Biar saja mbak Ren.” Mbak Rena, manajer Vanessa langsung menjauh. Vanessa menarik tangan gadis itu dan mendekatkan wajahnya. Si gadis langsung memainkan kamera hp-nya. Setelah jepret-jepret beberapa kali mereka pun berpelukan.

“Terima kasih, kak Vaness.” Gadis itu melonjak kegirangan, matanya masih tak lepas memandangVanessa dan rombongannya yang telah menjauh.

Bus yang akan membawa mereka ke Desa Purba Baru, Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal, telah menunggu. Kebanyakan pemain dan kru mengeluh sebab perjalanan mereka akan memakan waktu hampir empat jam. Pasti akan sangat melelahkan. Namun Vanessa terlihat santai saja. Diliriknya jam tangan Bvlgari berbahan Rose Gold 18 karat yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Sekarang Pukul 2 lebih 10 menit. Berarti mereka akan tiba sekitar pukul 6 sore.

“Mudah-mudahan kita sudah sampai sebelum gelap.” Kata Mbak Rena sambil duduk di sebelah Vanessa. Gadis itu tak menjawab. Ia sedang sibuk mencari-cari sesuatu di handbag mahalnya.

“Mbak, headset aku mana ya?” Tanyanya. Ia tak menemukannya di dalam tas.

“Oh, bentar.” Mbak Rena berdiri dan meraih backpack kecilnya di bagasi atas. Ia mengambil sebuah headset berwarna putih lalu memberikannya kepada Vanessa.

Bus melaju dengan kecepatan normal. Vanessa sudah tenggelam mendengarkan lagu-lagu favoritnya. Ia memejamkan mata dan berusaha tidur. Sementara Rena sibuk mencek email dan WA. Ada beberapa pesan permintaan untuk endorse dan menjadi bintang tamu acara TV masuk ke WA-nya.

Pemain dan kru lain pun sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang masih ngobrol dan bercanda, sebagian besar memilih untuk tidur. Namun, di bangku bagian belakang, dua pasang mata tak henti memperhatikan Vanessa dari tadi. Sesekali keduanya berbisik seperti merencanakan sesuatu.

(Bersambung)

Tadukan Raga, 04 Mei 2020