Yenny Puspita Saragih

Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 2 Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Sebelumnya pernah bertugas di MTs dan MA Swasta PTh Darur Rachmad Sib...

Selengkapnya
Navigasi Web
Vanessa (Bagian 9 Jaga Rahasia)

Vanessa (Bagian 9 Jaga Rahasia)

Vanessa (Bagian 9 Jaga Rahasia)

#TantanganGurusiana hari ke-41

Setelah menginterogasi para pemain dan kru serta para pekerja di rumah penginapan, polisi mulai menyelidiki dan menanyai masyarakat sekitar. Akhirnya didapat info ada tamu perempuan di rumah Ustadz Marwan.

Petugas polisi menghubungi Bang Arifin memberitahukan perihal kasus hilangnya Vanessa. Mereka juga menginformasikan alamat ustadz Marwan kepada sutradara itu dan memintanya datang.

Bang Arifin telah tiba di alamat yang disebutkan petugas. Ia datang sendirian. Di sana dua petugas polisi yang sudah dikenalnya itu telah menunggu. Mereka bersama-sama menuju rumah Ustadz Marwan.

“Assalaamu’alaikum.” Tidak ada jawaban dari dalam rumah. Pak polisi mengulang salamnya lagi.

“Assalaamu’alaikum.” Masih juga tak ada jawaban.

Di dalam rumah hanya ada Vanessa. Sarah dan Omar sudah pergi sekolah. Ustadz Marwan juga sudah berangkat mengajar. Ibu Sarah tadi pamit sebentar membeli sesuatu ke warung.

“Assalaamu’alaikum.” Kali ini Bang Arifin yang berbicara dengan suara agak keras. Ia pikir mungkin penghuni rumah tidak mendengar suara mereka.

Vanessa tak berani keluar. Ia gelisah dan berharap agar Ibu Sarah segera pulang.

“Mungkin memang tak ada orang di rumah.” Kata pak polisi.

“Apa kita pergi saja?” Tanya Bang Arifin.

“Kita tunggu sebentar lagi.” Kata pak polisi.

Tak berapa lama, Ibu Sarah muncul. Ia heran ada orang tak dikenal di depan rumahnya.

“Selamat pagi, Bu.” Sapa pak polisi. “Kami dari Polsek Panyabungan. Ada yang ingin kami tanyakan pada Ibu. Boleh kita bicara di dalam, Bu?”

“Oh, i-iya Pak.” Ibu Sarah gugup karena tak menyangka akan didatangi petugas dari kepolisian.

“Silahkan masuk, pak.”

Pak polisi dan Bang Arifin duduk setelah Ibu Sarah mempersilahkan mereka duduk.

“Begini, Bu.” Pak polisi menjelaskan maksud kedatangan mereka kepada Ibu Sarah.

Ibu Sarah hanya mengangguk-angguk saat Pak Polisi berbicara tentang Vanessa. Ia ragu untuk memberitahukan keberadaan Vanessa. Bukankah gadis itu berencana untuk sementara belajar di pesantren? Jika ia memberitahu yang sebenarnya tentu mereka akan membawa gadis itu pergi.

Vanessa menguping pembicaraan Ibu Sarah dengan Pak Polisi. Ia juga belum memutuskan apakah sebaiknya keluar atau tidak.

Karena Ibu Sarah diam saja, Bang Arifin pun angkat bicara. Vanessa terkejut mendengar suara Bang Arifin. Ia keluar dari kamar. Semua yang duduk di ruang tamu melihat ke arahnya.

“Vanessa! Syukurlah kamu baik-baik saja.” Bang Arifin lega melihat Vanessa.

“Tolong ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.” Lanjut Bang Arifin.

Vanessa pun menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. Mulai dari saat Martin mengatakan bahwa Bang Arifin menunggunya di gazebo di kebun belakang rumah hingga saat dua orang tak dikenal menculiknya. Ia juga menceritakan bagaimana ia bisa sampai di rumah itu.

“Kami akan segera menjumpai Martin dan meminta keterangannya. Kita akan mencari tahu apakah dia ada hubungannya dengan kedua penculik itu. Apakah Nona Vanessa punya masalah dengan Martin?” Tanya Pak Polisi.

“Tidak. Saya dan Martin baik-baik saja. Kami juga tidak terlalu akrab. Dia teman dekat Jessica.” Jawab Vanessa.

“Syukurlah, kamu sudah ketemu. Jadi kita bisa mulai syuting. Kita bisa pulang ke penginapan sekarang” Kata Bang Arifin.

“Mmm... Bang. Aku khawatir kalau Martin akan mengelak dan tak mau mengaku. Bukti bahwa dia terlibat juga tidak ada. Bisa saja dia katakan aku bohong.” Kata Vanessa.

“Kalau bisa, fakta bahwa aku sudah ditemukan dirahasiakan dulu. Tunggu sampai Polisi menemukan bukti bahwa Martinlah otak kejadian ini.” Usul Vanessa.

“Jadi kamu mau tetap tinggal rumah ini atau bagaimana?” Tanya Bang Arifin.

“Aku berencana ikut mondok.” Jawab Vanessa pelan.

“Ke pesantren? Lalu syuting bagaimana? Ini saja sudah molor 2 hari, Vanessa. Biaya produksi akan makin membengkak jika harus ditunda lagi.” Bang Arifin meminta Vanessa agar mengurungkan niatnya.

“Tolonglah, Bang. Abang bisa mengubah jalan cerita sedikit. Biar Jessica yang lebih banyak muncul di scene di sini.” Vanessa memohon pada Bang Arifin. Akhirnya ia setuju. Dilihatnya Vanessa begitu bersungguh-sungguh ingin mondok. Dalam hatinya ia ragu gadis itu akan bisa tahan hidup di pondokan. Ia tahu bagaimana pergaulan Vanessa selama ini yang lebih sering hura-hura.

“Baiklah. Apa ada barang yang kamu perlukan? Apa Rena juga tak boleh tahu kamu ada di sini?” tanya bang Arifin.

“Aku yakin Mbak Rena bisa diandalkan. Dia pasti bisa pura-pura. Oh iya, Bang, tolong beritahu Mbak Rena untuk menyiapkan beberapa pakaian dan uang secukupnya. Aku perlu beli pakaian syar‘i dan kerudung untuk dipakai selama mondok.

“Oke. Nanti Aku kasih tahu si Rena. Baiklah, kami pergi dulu.” Bang Arifin dan pak Polisi pamit.

Vanessa lega. Ibu Sarah memeluknya.

“Ibu pikir tadi mereka akan membawa Nak Vanessa.”

“Gak, Bu. Vanessa mantap untuk belajar.”

“Besok, Sarah akan menemani Nak Vanessa masuk asrama. Aisyah, kakaknya Sarah juga ada di sana. Kalian akan dibantu Aisyah selama di sana.” Kata Ibu Sarah.

“Terima kasih, Bu.” Vanessa memeluk Ibu sarah lagi. Kali ini ia mempererat pelukannya. Ada kehangatan seorang ibu yang telah lama tak dirasakannya. Sesaat ia rindu mamanya.

(Bersambung)

Tadukan Raga, 12 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makin mantap dah jauh ketinggalan.

12 May
Balas

Makin mantap dah jauh ketinggalan.

12 May
Balas

Ma kasih bu supportnya.

13 May



search

New Post