Mozaik Kenangan Masa Lalu Tagur Hari ke 18
Hari ini kumelihat semua kenangan seperti rumah tanpa penghuni
Dia terdiam sunyi dan sepi merana dalam luka yang sangat dalam
Hanya ada deretan pepohonan yang tak lagi tertata rapi
Ada yang meranggas dan ada yang menjalar kemana-mana
Kenangan mengapa kau datang lagi dihati menari
Padahal kuhanya lewat dan tak ingin mengingat
Karena mengingatmu kuhanya mendapatkan luka
Luka yang tida obat penawarnya dia perih menorah hati
Kata yang terucap mungkin bisa kita lupakan
Barang yang tertinggal mungkin bisa kita ambil kembali
Benda yang dipinjam mungkin bisa kita minta kembali
Tapi kenangan dia tetap menari dalam jiwa yang sunyi
Kumau saja tidak mengingatmu Kumau saja engkau tak lagi disini
Tapi mengapa kenanganmu tak kau bawa pergi juga
Pergi pergilah jangan pernah datang lagi dihati
Kalau kau hanya tetap tak pernah menjadi nyata
Gubukku, 18 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi