#Tantangan Gurusiana. Tantangan hari ke 12

Telaga Cikeas, 8 Februari 2020

Oleh: yeny

Berguru tidaklah hanya pada dosen di ruang kuliah saja, namun bisa juga kita belajar pada alam. Alam yang menjadi ruang seluruh denyut kehidupan ini bisa menjadi mahaguru yang baik. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari alam. Kita bisa belajar banyak tentang filosofi hidup, Bahkan, apa yang tidak ada dalam buku buku dan diktat - diktat pelajaran. Bisa kita dapatkan dalam buku raksasa bernama alam!, bukan begitu rudolfo he he he.

Hari ini marimar si anak kampung, mau serius sedikit menulisnya, hari ini si Mar mau mengajak anda untuk belajar dari pohon Bambu.

Baik sudah siap, simar akan mengajak teman teman ke negri dongeng, Hai fulgoso sudah siap kita ke negri dongeng dulu, sebelum sampai ke pohon bambu.

Alkisah ada seorang pemuda yang bertekad menjadi seorang penulis best seller, ia mengembara untuk mencari seorang guru terbaik yang bisa mengajarinya ilmu menulis, tekadnya pemuda ini kuat sekali, ingin menjadi penulis, laut diseberangi, gunung didaki, akhirnya pemuda ini berhasil bertemu guru terbaik, nama gurunya kita sebut saja guru ihsan yang bisa mengajari ilmu menulis

Pemuda ini, kita beri nama leck berusaha keras agar guru hebat itu mau menerimanya menjadi muridnya. Namun ada syarat yang diminta guru tersebut, yakni harus mengikuti pelajaran apapun yang diberikan guru itu. Leck menyanggupinya.

Guru ihsan menyuruh leck, menulis, memposting ke grup GMI memposting ke FB yang sudah disediakan guru, itu harus dilakukan setiap hari, tanpa absen satu haripun, lama kelamaan selama dua bulan leck mulai gelisah, kebosanan mulai merayap dihatinya ia merasa "dikerjain" Oleh guru ihsan. Pada bulan ketiga, kebosanan seakan memuncak dan membuatnya berani mengungkapkan protes pada gurunya, ia siap mengundurkan diri dari padepokan MGI.

Sang guru tahu benar isi hati pemuda itu. "Ayo leck ikut saya" Kata guru, ternyata leck diajak gurunya kesebuah kebun yang penuh dengan tanaman bambu, "coba cabut leck pohon bambu itu, terserah kamu mau cabut yang mana pilih saja" Perintah guru. Leck pun mencoba mencabutnya tapi tidak berhasil, ia mencobanya berkali kali dan kegagalan yang sama terulang terus.

Guru ihsan mulai bercerita tentang pohon bambu, bambu adalah tanaman yang unik, waktu ditanam, kurang lebih empat tahun pertama bambu belum menampakkan pertumbuhannya yang penting. Namun pada saat itulah akar akarnya tumbuh subur. Pada tahun kelima begitu pertumbuhan akarnya selesai barulah batang bambu tumbuh menjulang keatas langit." Itulah yang sedang kamu pelajari leck" Ucap guru ihsan masa baru tiga bulan sudah mau nyerah, Belajarlah dari pohon bambu itu kalau kamu mau menjadi orang hebat dan besar, kamu harus membangun pondasinya lebih dulu. " Itulah yang sedang saya latihahkan padamu leck selama tiga bulan ini" Ucap gurunya lagi, leck pun mulai menyadari maksud guru ihsan, ia mau dan melanjutkan pelajaran menulisnya.

Kita perlu belajar dari leck, untuk menjadi baik dan memperoleh kesuksesan, tidak ada jalan lain selain ketekunan dan kegigihan dalam berusaha.

Namun fulgoso untuk kamu ketahui, orang cenderung malas berproses, apalagi bila proses itu sarat dengan kerja keras, keringat dan penderitaan.

Filosofi bambu ini mengajarkan kita untuk setia menanam dan merawat. Memang hasilnya tidak langsung kelihatan fulgoso, namun teruslah kita berdoa dan berusaha, maka hasil tidak akan mengkhianati.

Pembelajaran lain nya fulgoso dari pohon bambu ini adalah satu satunya tanaman di Asia fasilitas yang pungsinya sangat banyak, contohnya itu fulgoso lihat pagar rumah emak Dari bambu, dindingnya dari bambu, bale nya dari bambu.

Fulgoso bambu ini juga bisa hidup dialam dengan ragam cuaca dari tropis ke sub tropis.

Dan dari klasifikasinya bambu tergolong tanaman rumput, nah aku juga baru tau fulgoso dari buku yang Mar baca ya itu up your life karangan Anthony dio Martin. Namun fulgoso bambu adalah tanaman rumput yang spektakuler tingginya terentang 30 cm sampai 30 m. Inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda karena karakternya, kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya, menjadikan bambu rumput yang berbeda. "Oke fulgoso masih siap mendengarkan ceritaku " Kata Simar, jadi dalam kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu, namun bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada, yang penting latar depan he he he, itulah yang akhirnya membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.

Yang Simar suka banget ini fulgoso, dari bambu adalah kegigihan dan keinginan untuk hidup dalam situasi sulit sekalipun.

Contohnya fulgoso saat Hiroshima dan Nagasaki dihujani bom, hampir seluruh kehidupan di wilayah itu hancur, semua bangunan rata dengan tanah, namun tidak berapa lama ada jenis makhluk hidup yang kembali menunjukkan tanda tanda kehidupannya siapa dia yaitu si bambu. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terkungkung oleh masa lalu, kegagalan, tetapi segera bangkit untuk berusaha maju, tidak berlama lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita.

Yang terakhir bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas, jarang kan kita lihat pohon bambu roboh, ditengah tumbang nya pohon pohon lain akibat serangan angin puting beliung. Bambu tetap kokoh tak bergeming, selain karena akarnya yang kuat, juga batangnya yang bergoyang dan mengeluarkan desis suara, mengikuti irama angin, namun tidak pernah tumbang, dalam menjalani kehidupan apapun kondisinya berbaik sangka terus pada Allah, inilah skenario terbaik yang Allah berikan untuk hambanya.