Yesfi Mira Andria

"Menulislah Walau engkau belum tahu apa yang akan engkau tulis" Penulis bernama Yesfi Mira Andria, dan akrab disapa Mira, Penulis dilahirkan di Padang, pada ta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Edisi Curhat, Merasa Gagal jadi Ibu yang Baik Baginya

#TantanganMenulis Hari Ke-180

Sekali-sekali tulisan di gurusiana berisi curhatan bolehkah?. kali ini saya menulis tulisan ini dengan deraian air mata, mudah-mudahan dapat masukkan dari yang membaca tulisan ini. Selain dapat masukkan setidaknya ada kelegaan sedikit telah menuangkan curhatan dalam bentuk tulisan. Sebenarnya ini kebiasaan saya dari dulu, saya tak pernah curhat ke siapapun. Setiap rasa yang saya rasa, mau senang, sedih, kecewa dan lainnya saya curhatnya sama pena dan buku, tapi hanya jadi catatan pribadi dan tidak ditulis seperti tulisan ini.

Ceritanya, saya singel parent dengan satu orang anak laki-laki umur 7 tahun 8 bulan. Sehari-hari kami di rumah bertiga sama mama, sekali-sekali papa juga datang kerumah saya. Kalau mama pulang ke rumah beliau kami hanya berdua di rumah.

Nah, saya berfikir, anak saya ini adalah anak baik-baik karena ketika bersama saya jarang menunjukkan sikap yang nakal, membantah dll. Saat kami hanya berdua ia cenderung menurut, patuh, sopan dan manja. Namun ketika sudah ada mama, papa, teman sesama bermainnya atau rang lain saja yang datang kerumah atau dia saya bawa ke tempat orang lain, anak saya mulai melihatkan kalau dia sudah besar, kuat, tidak manja dan sering membantah apa yang dikatakan.

Seperti yang belakangan ini saya rasakan, sepuluh hari bersamanya berdua saja di rumah karena saya masih menjalani masa pemulihan pasca terkonfirmasi positif covid, itu dia begitu menunjukkan sikap sebagai anak baik-baik. Pernah shalat dengan kesadaran sendiri tanpa harus diingatkan dulu. Sempat juga membantu angkat jemuran sendiri tanpa diminta tolong. Pokoknya selama berdua saya dia dia jadi anak yang berperilaku manis dan manja. Sikap-sikap baiknya telah pernah juga saya tulis dibeberapa tulisan saya.

Tanggal 2 November 2020 ini tibalah saatnya saya untuk kembali menjalani aktifitas kantor seperti biasa. Anak saya tinggal di rumah bersama mama dan papa. Nah disinilah saya mulai merasa gagal menjadi ibu yang baik bagi anak saya. Selain tidak bisa memberikan waktu saya untuk bersama dia karena mesti bekerja ada hal lain yang buat saya sangat sedih. Setiap saya menelpon ke rumah untuk mengontrol belajar dan kondisi anak saya, ada saja laporan kejadian dan perilaku buruk yang disampaikan mama kepada saya. Saya hanya dapat menahan diri karena melalui telpon.

Setiap pulang kerja selama tiga hari berturut-turut ini, mama mulai menyampaikan kelakuan buruk Adib dari mulai pagi hari sampai sore hari. Dengan kondisi saya sangat letih pulang kerja ditambah kondisi badan yang belum pulih betul, akhirnya tiga hari ini saya merasa lemas dan ingi istirahat saja rasanya. Tentu itu tidak saya lakukan mesti tidak ada pekerjaan yang harus saya lakukan tapi anak saya punya hak untuk bersama saya walau hanya sebentar. Karena ia hanya punya waktu sebentar bersama saya, mulai saat saya pulang kerja sampai ia tertidur sekitar pukul 21.00 WIB. Begitu singkat waktu saya untuk bersamanya. Mungkin ini penyebab saya tak bisa jadi ibu yang baik buat dia.

Sebelum menulis tulisan ini, hampir satu jam saya menasehati anak saya sampai dia menangis dan saya sendiri menangis. Yah kebiasaan saya, selalu memilih berbicara berdua saja dengan dia dikamar untuk menasehati, mengajar dan mengingatkan dia. Ketika menasehati dia, dia hanya diam dan seperti anak yang sangat baik. Selalu meminta maaf dan memeluk saya sehabis dinasehati. Tapi dalam kenyataan ketika dia sudah tak bersama saya, dia lupa dan tak mengindahkan lagi nasehat dan aturan yang telah saya buat untuknya.

Apa saya gagal jadi ibu yang baik untuknya atau?????

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post