Antara Perasaan adan Kenyataan

Perasaan berkata

ia begitu menyayanginya

Mengingat dan membayangkan dia saja

Sudah bisa menyungging senyuman

Membuat hati buncah

Apalagi mengingat

Kecupan itu

kecupan di punggung tangan yang begitu lama

Seolah ia ingin menyalurkan rasa

Menyampaikan sayang

Semua yang dilalui bersama

Suka duka

Masalah

Prestasi

Semua hanya karena perasaan

Tapi Kenyataan berkata

Walau saling sayang

Walau saling cinta

Raga tak dapat dimiliki

Seberapa pun rasa berjuang

Namun kenyataan tak mengizinkan

Kenyataan pun berkata

Dia sudah memilih

Berada dalam bingkai bahtera yang telah lama ia bangun

Jauh sebelum rasa berkata

Perasaan dan kenyataan sepakat

Tak kan membuat keputusan yang salah

Mereka harus jadi pemenang di hati masing-masing

Konsekuansi kenyataan

Perasaan yang menanggung

Sakitnya terluka

Perihnya berpisah

Namun perasaan harus bertahan

Melanjutkan perjuangan

Tanpa harus bersama kenyataan

Mengakhiri semua

Begitu berat

Namun semua demi perasaan perasaan yang lain

Perasaan mencoba menghindar

Agar sakitnya tak semakin parah

Biar perasaan yang pergi jauh

Dengan segala luka yang menganga

Perasaan mencoba berdamai dengan kenyataan

Meminta maaf atas segala rasa

Rasa yang mesti di hapus, walau sakit.

Biarlah dari pada sakit selamanya.

Perasaan tahu rasa itu benar

Tapi tidak pada waktu yang tepat

Perasaan meninggalkan kenyataan

Dalam keadaan sakit yg teramat

Dengan derai air mata yang terus mengalir.

Perasaan yakin kenyatan akan baik-baik saja.

Setelah ia memilih untuk pergi

Hanya maaf yang terucap

Bagaimanapun perasaan tetap ingin bersama kenyataan