Masih Edisi Covid-19, Pete sang pengembali rasa
#TantanganMenulis hari Ke-169
Walau sudah dinyatakan sembuh, namun indera penciuman dan perasa saya masih belum kembali berfungsi sempurna, hanya beberapa nbau dan rasa saja baru yang dapat saya rasakan. Mengenai hal ini saya juga sudah konsultasi dengan dokter dan dokter hanya menyarankan tetap jaga imun maka nanti indera perasa dan penciuman akan kembali puluh.
Mengikuti saran dokter saya pu masih tetap melaksanakan apa-apa yang disarankn untuk dapat tetap jaga imun, namun usaha saya belum memperlihatkan hasil signifikan.
Akhirnya sore itu saya tergelitik untuk bertanya dengan teman yang pernah terkonfirmasi Covid-19 dan juga merasa gejala yang sama dengan yang saya rasa.
Saya mulai bertanya kapan indera perasa dan penciumannya mulai pulih dan bagaimana cara mengembalikannnya.
Dari cerita teman itu ia mengatakan bahwa sehari setelah hasil swab ketiga dinyatakan negatif, indera penciuman dan pesanyanya pun telah kembali. Ternyata begitu cepat ya. Saya sudah memasuki hari keenam masa pemulihan namun indera perasa dan penciuman masih belum pulih sempurna.
Ada cerita menarik dari konsultasi saya kali ini dengan teman saya ini. Ia bercerita kalau waktu masih positif Covid-19 ia ingin sekali makan petai. Jadilah setiap hari pasca sembuh ia memasak sambal petai setiap hari dan ia kembali merasakan penciuman dan perasanya kembali berfungsi sempurna.
Menyimak kisah kawan tersebut saya pun teringat waktu saya positif covid-19, saya sempat ingin sekali menikmati tumis cumi basah petai balado. Saya coba pesan online waktu itu tapi saya kecewa karena katanya kurirnya tabarakan dan sorenya sempat diganti orderan saya dan sampai. Cuma lagi-lagi saya kecewa karena yang datang itu cumi kering asin goreng dengan sedikit jengkol dan cabe hijau.
Mengingat semua itu akhirnya hari ini saya berniat membuat cumi pete balado atau udang pete balado. Pagi-pagi saya sudah menuju tempat biasa saya belanja kebutuhan dapur. Alhamdulillah disana tersedi udang yang saya cari, kemudian saya beranjak untuk membeli tomat dan sayur. Ketika hendak membeli pete saya bertanya ke penjual, ternyata harganya satu papan itu tujuh ribu rupiah. Saya kaget luar biasa, karena biasanya harga pete satu papan itu dua ribu atau dua ribu lima ratus saja.
Akhirnya saya pasrah, saya tidak dapat membeli pete dalam jumlah banyak. Alhamdulillah akhirnya udang pete plus kentang pun jadilah menu makan siang hari ini. Slamat Makan Siang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hidangan yg sangat merangsang selera makan, Bunda. Salam literasi
Hehehe.. Ayo pak ke Padang.. Ntar dia ajak makan seafood d pete disini.. Hehehe.. Alhamdulillah kita satu bendera pak.. Kementerian Agama.. Salam silahturahmi
Semoga segera pulih kembali Bu, tetap semangat
Aamiin.. Mksh ibu.. Wah ketemu rang minang lagi nih..
Alhamdulillah
Alhamdulillah. Mksh bu
Enak Bu..semoga segera pulih kembali ya Bu..izin saya follow ya..
Mari bu makan bersama.. Aamiin. Sdh d follow balik ibu.. Solok kah lg ini? Saya org solok bu.. Salam silahturahmi
Segera pulih ibu, sehat dan sukses selalu
Aamiin. Mksh bu