Yesfi Mira Andria

"Menulislah Walau engkau belum tahu apa yang akan engkau tulis" Penulis bernama Yesfi Mira Andria, dan akrab disapa Mira, Penulis dilahirkan di Padang, pada ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelajaran dari Kisah Malin Kundang

Pelajaran dari Kisah Malin Kundang

#TantanganMenulis Hari Ke-202

Hari ini saya bertugas menemani tamu yang datang dari luar kota untuk menikmati wisata di Kota Padang. Karena sudah siang dan cuaca mendung, kami memilih tempat wisata yang masih dalam kota, dekat dan memiliki makna yang cukup menarik. Akhirnya kami mulai menyusuri pantai padang hingga kami mentok di Pantai air manis dengan legendanya malin kundang.

Walau hanya menemani tamu tapi saya sempat juga menikmati indahnya pantai yang kami telusuri sepanjang perjalanan. Memang ciptaan Allah begitu indah dan pantas untuk di syukuri.

Sesampai didekat batu legenda malin kundang saya jadi flashback ke cerita yang sering diceritakan orang tua saya tentang Malin Kundang semenjak saya kecil. Begini singkat ceritanya, Malin Kundang adalah seorang anak muda yang durhaka kepada ibunya. Kedurhakaannya akhirnya membuat hati sang ibu hancur dan Tuhan murka, sehingga dia diberi hukuman berupa kutukan menjadi Batu, beserta kepingan kapal yang digunakan untuk berlayar.

Setiap legenda yang ada tentu penuh makna dan pesan moral bagi kita semua. Nah dari legenda Malin Kundang ini kita dapat ambil pelajaran dan pesan moralnya, pertama hormati Orangtua hingga akhir hayat. Orangtua, terutama ibu yang punya tingkatan lebih tinggi dari Ayah, merupakan orang yang wajib untuk dihormati, dihargai dan disayangi, dalam keadaan hidup maupun telah wafat.

Kedua, Jangan Lupa Diri dalam Kemewahan. Dalam kehidupan sehari-hari, harusnya kita senantiasa menyadari bahwa segala yang kita punya hari ini, hanyalah titipan semata yang bisa lenyap dalam sekejap. Yang akan kita bawa hingga ke Akhirat hanyalah Amal dan ibadah semata.

Ketiga, Berbohong hanya Menyelamatkan Sementara. Kebohongan Malin Kundang membawa sebuah hukuman berat yang akhirnya merenggut semuanya darinya. Dari sini mulailah menyadari, bahwa berbohong tidak akan memberikan keselamatan apapun dalam hidup.

Keempat, Untuk sang Wanita, kalian harus tahu ini, bahwa selama-lamanya anak laki-laki adalah milik Ibunya, meskipun nantu dia mempunyai istri, anak maupun cucu, statusnya tetaplah masih milik ibunya.

Istri adalah milik suaminya, namun suami tersebut tetaplah milik ibunya. Pernyataan ini tidak akan pernah bisa dipungkiri. Untuk itu, jangan pernah membatasi hal baik yang hendak dilakukan sang suami kepada ibunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post