CINTA YANG TAK BIASA
Menjalani hari-hari sebagai guru ternyata sangatlah membahagiakan. Setiap hari aku bertemu dengan wajah-wajah yang menggembirakan. Menjadi seorang guru adalah cita-cita luhur dari ibuku. Menurut beliau, menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia.
Hari ini adalah jadwalku mengajar di kelas XII jurusan IPA. Satu-satunya jurusan IPA yang ada di sekolah ini. Setiap memasuki kelas ini perasaanku tidak nyaman. Ya, Reihan ada di kelas ini. Tadi malam ia baru menyatakan cintanya padaku. Sudah kutolak perasaan cintanya, tetapi ia masih ngotot. Mana bisa kuterima perasaan cintanya. Jarak umur kami terlalu jauh, 10 tahun. Lagi pula apa kata orang-orang, aku menjalin kasih dengan murid sendiri.
“Assalamu ‘alaikum,” ujarku ketika memasuki kelas ini.
“Wa ‘alaikumus-salam, Bu Uki,” jawab murid-muridku dengan serempak.
Aku pun mulai menerangkan pelajaran pagi ini. Mataku beradu dengan Reihan yang duduk di barisan belakang. Aku hanya tertunduk ketika mata kami bertemu. Aku lanjut saja menerangkan pelajaran. Tak kuhiraukan lagi tatapan tajamnya melihatku.
Bel panjang tanda istirahat pun terdengar menghentikan pelajaranku hari ini. Aku bergegas merapikan buku-buku dan bergegas ke luar dari kelas. Tiba-tiba gawaiku berbunyi. Ternyata WhatsApp dari Reihan.
“Nanti sore aku akan ke rumah Bu Uki,” kubaca pesan dari Reihan.
Aku hanya diam tanpa membalas pesan darinya. Sudah beberapa bulan ini aku selalu memberi pengertian padanya, kalau aku ini gurunya. Tak mungkin aku menerima cinta dari seseorang yang jarak umur kami saja 10 tahun. Ya, aku lebih tua dari Reihan.
Sorenya Reihan benar-benar datang ke rumahku. Ia datang sendiri. Aku tidak mengerti jalan pikirannya. Seperti tidak ada saja cewek cantik yang dikenalnya. Mengapa aku yang disukainya.
“Aku datang ke sini ingin menegaskan kalau aku benar-benar mencintai Ibu,” tegasnya tanpa ragu.
“Itu tidak mungkin, Reihan,” jawabku memotong perkataannya. “Aku ini gurumu. Terlalu banyak perbedaan kita.”
“Kalau tentang umur aku tidak ada masalah. Aku benar-benar mencintai Ibu,” ujarnya lagi.
Aku hanya terdiam mendengar perkataannya. Terpikir olehku untuk memberikan syarat kepadanya.
“Jika kamu benar-benar mencintaiku. Buktikan dengan datang membawa gelar sarjanamu. Baru kita seimbang.” Hanya itu yang terlintas dipikiranku.
“Baik. Kalau hanya itu syaratnya akan aku penuhi. Tunggu aku membawa ijazah sarjanaku. Tapi Ibu harus berjanji untuk menunggu aku dengan sabar. Jangan pernah mengkhianati janji Ibu sendiri,” jawabnya dengan tersenyum.
***
Empat tahun telah berlalu tanpa ada kabar dari Reihan. Sampai saat ini aku memang masih sendiri. Bukan tidak ada yang mendekatiku, tetapi tidak ada yang cocok. Mungkin memang belum jodoh saja.
Tiba-tiba aku mendengar ada guru baru. Ia mengajar mata pelajaran olahraga menggantikan Pak Ryan yang sudah pensiun. Ketika diperkenalkan di kantor majelis guru, aku terperanjat. Itu kan Reihan. Ia hanya tersenyum memandangku.
“Bapak/Ibu, kita kedatangan guru baru. Pak Reihan alumni sekolah ini. Ia baru saja lulus dan alhamdulillah SK-nya di tempatkan di sekolah kita. Pak Reihan akan menggantikan Pak Ryan mengajar mata pelajaran olahraga. Semoga Pak Reihan betah di sekolah ini,” tegas kepala sekolah memperkenalkan guru baru tersebut.
Aku hanya tertunduk. Tak tahu apa yang kuucapkan. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepalaku. Apakah aku bahagia dengan kedatangannya? Ternyata ia benar-benar membuktikan ucapannya. Apalagi aku mendengar ia lulus dengan nilai terbaik.
“Selamat pagi, Bu Uki.” Ia menyapaku. “Akhirnya kita bertemu kembali di sekolah ini. Sekarang aku bukan murid, aku guru sama seperti dirimu.”
Aku hanya diam. Tak kutanggapi pernyataannya.
“Aku menyanggupi syarat yang Uki ajukan dulu dengan ikhlas. Aku sudah sarjana, dan kita sudah sebanding,” lanjutnya. “Tunggu saja, aku akan datang melamarmu bersama orang tuaku. Oh ya, mulai sekarang aku tidak akan memanggil Bu Uki lagi. Hanya Uki, calon istriku.”
Kutatap wajahnya. Ia hanya tersenyum. Apakah ini jodoh yang diberikan Tuhan. Muridku sendiri menjadi pendamping hidupku. Jodoh memang penuh misteri. Tak ada yang bisa menebaknya.
Padang, 17 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita hari ini, Uki berjodoh dengan Reihan, mantap
Heeheee. Untuk kini se Bu Chu
Onde mandee
Onde-onde lamak rasonyo
Onde mande... Keren menewen
Onde-onde. Makasih Pak Sriyono. Salam
Keren Bun, ceritanya. Mendapat jodoh murid. Selamat berbulan madu hehe...
Heehee. Makasih Bu. Sukses selalu ya
Hahhhaa
Hiks...
Mantap bu Yessi.... Banyak urang awak yang hebat hebat tulisannya di gurusiana.... Salut...
Hebat... Kasampaian juo... Haha...
Akhirnyo...heeeheee. makasih Uni
Hebat... Kasampaian juo... Haha...
bagus sekali bu ceritanya. Hanyut dalam alurnyam nyatakah bu yesi sendiri. jadi penasaran..hehee
Hanya fiksi Bu Ririn. Heehee. Makasih ya
Kerren menewen bu. selamat ya, jangan lupa undangannya. Hehe..
Hikss. Makasih ya Bu. Salam
Kejadian nya mirip dengan guru bahasa inggris saya say..... Menikah dengan muridnya.. .
Ooo iya Bu. Heeheee. Makasih Bu, salam
Kisah nyata ini bu?
Kisah nyata ini bu?
Kisah nyata ini bu?
Ndk Bu. Fiksi. Imajinasi saya saja
Wah..! Ini memang kisah yg tak biasa. Keren Bu..
Hikss. Makasih Bu. Sukses selalu ya
muridku, imamku....he..he..hari ini
Benar. Imamku mantan muridku. Heehee. Makasih ya Bu. Salam
Kisah ko banyak tajadi. Ibu Mantan kepalaku nikahnyo Yo jo muridnyo Lo sampai.kini langgeng lah tamat Lo anaknyo kuliah. Itu namonyo jodoh.
Iyo ndk Deli. Namonyo jodoh
Hahahahahaha..... Ampuuuun... Uni ko, mentok-mentok tapi sudah yo cerpen ciek dek balau. Hihihi
Haaahaaaa. Tabayang kanai berang dek Pak Guru. Tu dipasoan menulis. Kironyo ide cerpen ko yg muncul
Keren, menawan. Banyak kisah seperti ini terjadi di dunia nyata. Sukses selalu kawy
Mokasih kawan. Sukses selalu pl untuk kawan yo. Semangat menulis.