Kau tak Sepantas Itu untuk Kutunggu
Tantangan menulis Gurusiana hari ke 132
Lupakan atau dikenang ?
Ikhlaskan atau larut dalam kesedihan?
Bertahan atau lepaskan ?
Keraguan yang selalu tak tertib bermunculan dalam tiap lengang malam yang lebih sering kelam daripada penuh bintang
Seperti hatiku...
Gelap
Sepi
Perih
Pedih
Penuh luka
Caci
Pun maki
Lalu lamat-lamat aku berbisik pada diriku sendiri
Mencoba bertanya dan menjenguk ceruk terdalam hatiku
Masih pantaskah kau kutunggu?
Dan lagi-lagi hatiku bisu
Lidahku kelu tak tau apa hendak di elu
Yang kutau hanya betapa aku telah membuang waktu untuk terus menanti kehadiranmu dengan rindu yang menggebu
Tapi sungguh...
Aku memang telah keliru...
Nyatanya kau tak sepantas itu untuk kutunggu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar