Tak Ada Lagi Musim Bunga di Hati Kita
Tantangan menulis Gurusiana hari ke 115
Kali ini aku masih tak ikut musim bunga
Belum lagi tertarik menanam atau sekedar merawat aglonema
Sebab ia terlalu indah untuk hati seorang aku yang baru akan mencecap indahnya mekar lantas kuncup seketika
Layu sebelum waktunya penyerbukan kembali tiba
Kali ini aku masih enggan ikut musim menanam bunga
Sebab tengah kutuai resah meski mawar melati dan sejenisnya pernah kusemai dengan benih paling sempurna
Tetap juga tak menjadi taman indah ia
meski telah kupupuk dengan cinta
dan kusirami dengan kasih melimpah ruah
Agar mekar sempurna menjadi bunga yang memesona
Tapi tetap saja pada akhirnya hanya menjadi taman luka-luka yang digenangi air mata
Maka kuputuskan tak ikut musim bunga pada musim ini
Dan pada musim-musim berikutnya
Sebab dihatimu juga dihatiku tak lagi subur benih-benih rasa
Sekalipun kutanami bunga paling indah
Tak akan mekar ia memenuhi taman-taman jiwa
Tetap jua yang akan kutuai adalah resah yang tak sudah-sudah
Sebab tak akan ada lagi musim bunga di hati kita
Yang ada hanya musim-musim mengemasi luka dan air mata
Dalam gembur impian dan cita-cita yang tak lagi sama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus dan keren........
Terima kasih bu
Keren Bu puisinya... Tetap semangat.
Aduh...ikutan sedih ya bacanya...
Huhuuu.....mksh bu
waduh...terharu ni baca puisinya
Waaah....trmksh bu