#Tantangna Gurusiana Hari ke 31

Sepuluh pasang mata itu masih terkaget-kaget memandang saya. Hari itu hari pertama saya masuk di kelas baru, sekolah baru dan siswa baru. Mereka memang angkatan pertama kelas itu. Saya sengaja menulis judul materi pelajaran yang akan saya ajarkan di papan tulis.

Ketika saya membalikkan badan, saya tersenyum melihat ekspresi mereka.

“Ada apa? Mengapa kalian menatap saya seperti itu?” Rasa menggelitik dihati tak dapat saya tahan. Akhirnya saya melepaskan senyuman.

“Kenalan dulu bu,” ucap seorang siswa.

Akhirnya saya mengenalkan diri. Dan menjelaskan kalau saya akan menjadi guru tiga mata pelajaran di kelas mereka sampai dapat guru pengganti. Ekspresi wajah mereka makin kaget ketika saya menjelaskan mata pelajaran yang akan saya ajarkan.

“Apa bu? Matematika, Fisika dan Kimia? Bahaya semua yang diajarin,” ucap mereka kaget.

Saya tersenyum melihat wajah mereka. Taklupa saya menanyakan sejauh mana mereka menyukai mata pelajaran yang akan saya ajarkan.

Dari 10 siswa, ada 2 siswa yang mengangkat tangan sebagai tanda menyukai peljaaran yang akan saya ajarkan.

“Hari ini, kita hanya akan berkenalan, bercerita sedikit tentang motivasi belajar. Jadi kita tidak belajar.”

Mereka tertawa dan bertanya,” kenapa ibu menulis judul materi dipapan tulis?”

“ Ibu hanya ingin melihat ekspresi kalian. Kalau guru matematika masuk langsung memberi materi.” Ungkap saya.

“Bukannya guru matematika memang begitu bu?” seorang siswa nyeletuk menjawab.

Semua tertawa mendengar celetukan itu. Ternyata guru matematika mempunyai kesna tersendiri bgai siswa.