Yessi Eka Nofita

Yessi Eka Nofita, berasal dari Bukittinggi dan seorang guru SMK di Kota Bekasi Jawa Barat,...

Selengkapnya
Navigasi Web
Narkoba Pengganti Ibu

Narkoba Pengganti Ibu

#Tantangan 365 hari tantangan gurusiana hari ke 14

Anak dan orang tua seperti orang asing. Saya menarik nafas dalam-dalam. Bagaimana mereka dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sementara ego mereka masih tinggi. Satu sama lain tidak dapat melaksanakan kewajiban mereka karena ego.

"Baiklah pak, apa bapak mau bercerita dulu dengan Rizky. Atau mau pulang membawa Rizky?" Saya menawarkan beberapa pilihan pada beliau.

"Saya pulang nanti aja Bu," ucap Rizky saat saya dan Bapaknya mendekatinya.

"Kamu yakin?" Saya meyakinkna Rizky.

"Ya Bu. Saya akan pulang bersama teman-teman nantinya," ucapnya lagi.

Bapak Rizky berbicara sesaat dengan rizky dan kemudian pamit kepada saya dan pulang.

"Yang lain boleh ke kelas. Biarkan Rizky beristirahat di sini," saya menyuruh siswa yang lain ke kelas agar tidak ketinggalan pelajaran.

Sekarang saya dan Rizky hanya berdua di kantor guru. Suasana sepi karena proses belajar mengajar masih berjalan. Saya mencoba mendekati Rizky.

"Ibu sudah tahu permaslaahanmu. Ibu jugaa mengerti kesepianmu."

Rizky tertunduk. "Maafkan saya bu,"

"Kamu mau tahu, apa kesimpulan ibu tentang masalahmu?" Saya memancing dia untuk bertanya. Dan Rizkypun memgangguk.

"Bapak banyak bercerita tentang kamu dan keluargamu. Tentang apa yang menjadi permasalahan sesungguhnya. Ibu juga melihat sendiri kecanggunganmu. Kamu ingin tahu bagaimana penyelesaiannya?" Saya berusaha agar ada interaksi diantara kami.

Rizky menatap saya dengan penuh harap. Dia menganggukkan kepala dengan harapan saya membantunya.

"Begini. Kita sebagai anak punya kewajiban hormat kepada orang tua. Dan orang tua punya kewajiban membimbing kita. Dan itu yang tidak ada diantara kamu dan bapak. Berapa banyak kata yang kamu ucapkan sehari kepada bapak?"

Rizky terdiam. "Tidak banyak bu. Paling hanya minta uang. Kadang saya juga tidak pamit kalau berangkat."

"Bapak bercerita banyak tentang ketidak berdayaan beliau. Beliau sangat kecewa dengan keadaan inj. Tapi beliau bingung mau mulai dari mana. Apakah Rizky mau membantu beliau untuk mengubah hal ini? Membantu bapak agar lelah pikirannya berkurang? Kita pasti tahu begitu berat beban pekerjaan Bapak."

Rizky masih menatap saya. Namun saya sudah dapat membaca pikirannya kalau dia juga ingin mengubahnya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Akibat orang tua terlalu sibuk ya Bu?

30 Nov
Balas

Ya bu, krn org tua berpisah

30 Nov

Makin terharu. Menunggu kelanjutannya bu. Semangat bu yessi, mantap

30 Nov
Balas

Hehe... Trimakasih bu nurul

01 Dec

Ikut terharu saya bacanya pak, cerita yg bagus. . . semoga Rizki menemukan jati dirinya. . . Salam kenal, sukses selalu

30 Nov
Balas

Salam kenal kembali bu. Sy bu yessi. Sekses juga buat ibu

30 Nov



search

New Post