#Tantangan gurusiana hari ke 12

"Bu, Mulut Rizky berbusa. Sekarang dia pingsan di kelas," teriak seorang siswa. Dia berlari kkeruang kelas dengan terburu-buru. 

"Minta teman sekelas untuk membawa dia ke kantor. Ibu akan siapkan tempat untuknya. Bu Rina, tolong hubungi orang tuanya," perintah saya kepada siswa dan seorang guru yang berada disamping saya. Semua bekerja dengan sigap. Tak lama Rizkypun sampai di kantor guru. Mereka meletakkan di atas kursi panjang dan beralaskan bantal tamu. 

"Coba bawakan tas dan peralatan rizky kesini, ya," pintaku pada beberapa siswa.

"Ya, bu," 2 siswa perempuan berlari segera ke.kelas.

Beberapa siswa diminta menjaganya dan sebagian lagi menyarikan susu. Tak lama sesudah itu rizkypun sadar. Tapi dia masih enggan bergerak. Dia hanya tidur di sofa.

Tak lama beberapa siswa itu datang. Sambil membawa tas dan minuman mineral botol. Siswa itu adalah Vivi. Dia pernah jadi teman dekat Rizky.

Aku periksa isi tas rizky. Tak ada yang aneh di sana. 

"Coba periksa kantong baju dan celana Rizky," pinta saya pada dua anak laki-laki yang menjaga rizky.

"Ini bu, isinya," 

Beberapa uang lembar ribuan, dompet dan sebuah obat yang dilarang beredar bebas. 

"Rizky sering meminum obat itu bu," ungkap Vivi.

"Dari mana Vivi tahu?" 

"Sayakan pernah jadi pacarnya dulu Bu. Dia bilang kalau obat ini dimasukkan kedalam botol air mineral, kita akan menjadi tenang. Sepertinya dia kelebihan dosis deh,Bu," cerita Vivi.

Seketika saya kaget mendengar hal itu. Memang selama beberapa bulan ini di sekolah rizky bertingkah aneh. Suka menyendiri. Tidur di kelas dan kalau di tanya saat belajar matanya merah. 

Selama ini kami mengira Rizky hanya kurang tidur. Karena bajunya yang lusuh dan rambut berantakan. Ternyata itu berbeda. Saat itu saya menyadari betapa pentingnya guru atau orang tua mengetahui ciri-ciri anak menggunakan narkotika.

Bersambung