Yessy Eria, S.Pd

Guru SMAS Muhammadiyah 2 Medan. Belajar adalah sebuah keharusan dan belajar adalah ibadah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panas

Panas

Panas Oleh Yessy Eria

Cuaca kota Medan terasa makin panas saja. Kulirik jam di dinding kamar. Lima menit kurang dari pukul 15.00 wib. Tak tahan dengan suhunya, kusetel AC kamar diangka 18 derajat. Namun, gerah tetap merajai.

Menjelang menunggu waktu asar, kubuka beberapa chattan group di WhatsApp. Satu persatu aku baca info yang bersilewaran. Mulai dari berita duka tersebab kematian atau kesehatan yang terganggu, hingga ucapan bernada simpati dari sesama anggota mengalir mendaras.

Tidak itu saja, mataku juga memindai info dari sahabat penggiat literasi. Rerata mereka mengirim oretan aksara. Tak jarang ketika membacanya garis lengkung di bibirku terbingkai indah. Ahay...

Kali ini mataku terpaku pada satu info dari teman. Tulisannya muncul di surat kabar online. Mulut dan mataku membulat.

"Oh my God! Begitu cepat Ia melesat. Sementara aku...?" Kugigit bibir bawah. Rasa penasaran yang membuncah membuat aku dalam hitungan detik telah berada di portal yang dimaksud.

Kubaca kata demi katanya. Idenya sederhana. Tidak ada yang baru. Tulisannya mengalir dan enak dibaca.

"Ah kalau begini aku juga bisa!" Ujung bibirku tertarik ke bawah. Dadaku berdebar memikirkan tulisannya.

"Ah mengapa pula ide sesederhana itu tak melintas dipikiranku? Kalo melintas, aku kan bisa tangkap!" gumamku.

Jemariku terus memukul-mukul meja. Mataku kian binal menerawang. Hatiku sibuk memikirkan tulisan wah apa yang akan kutulis.

Semenit...dua menit hingga beberapa puluh menit, pun aku belum mampu merangkai tulisan.

Cuaca yang panas terasa makin panas karena otak dan tanganku tak mampu bersinergi untuk menulis.

"Hey...ada apa denganmu yang selalu mengatakan kau bisa menulis dan menulis itu mudah. Mana buktinya?" Aku terus merutuki diri.

"Teori itu mungkin benar, tetapi tidak semudah itu Ferguso. Menulis itu butuh latihan. Ia adalah skill. Kau tak akan bisa tanpa terus mencobanya. Luangkan waktumu. Tidak perlu banyak, yang penting konsisten untuk memulainya. Tak perlu berpikir dalam melakukannya. Anggap menulis itu seperti bernapas. Bukankah untuk bernapas tak perlu mikir?

Ah itu seloroh guru Nda ketika aku jadi muridnya di kelas online. Sekarang coba laksanakan guys...!😍

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post