
AKU CUMA MINJAM
Beno dan Ninok adalah dua sahabat yang duduk sebangku. Mereka dari kelas satu selalu satu rombel dan tahun ini mereka di dudukkan oleh buk guru Wati sebangku. Beno bahagia duduk sebangku dengan Ninok secara Ninok termasuk anak yang pintar dan tidak pelit.
Suatu ketika, Ninok dihadiahi oleh pamannya yang baru pulang dari luar Negri sebuah pena yang indah dan bagus. Ninok senang dapat hadiah yang dia suka, saking senangnya Ninok membawa hadiahnya itu ke sekolah. Dia cerita panjang lebar ke Beno kalau dia dapat oleh-oleh dari Pamannya. Beno hanya bisa cengar cengir melihat hadiah itu. Bagaimanapun Beno juga anak kecil yang suka dengan pena yang ada karakternya.
Setelah berhari-hari, Ninok kembali membawa mainan bolanya ke sekolah karena kebetulan hari ini ada olahraga. Mereka bermain bersma dengan bola barunya Ninok, hingga lelah menghampiri mereka dan jam masuk pembelajaran selanjutnya tiba.
Beno senang bisa ikut menikmati apapun yang di bawa Ninok ke sekolah. Pada suatu ketika Beno pengen sekali mencoba memakai pena karakter yang selalu dibanggakan oleh Ninok. Kebetulan Beno hari itu gak punya pena, karena pena yang biasa dipakai Beno habis isinya. Beno memberanikan diri untuk meminjam pena kebanggaannya Ninok, tetapi Ninok tidak mengizinkan dengan alasan itu adalah pena hadiah.
Beno hanya bisa mendongkol dalam hati, padahal Beno berharap Ninok mau meminjamkannya. Karena kesal Beno menyembunyikan pena itu, dan dia menulis memakai pena yang dipinjamkan Cantika teman yang ada dibangku depannya.
Dua hari berlalu ternyata Ninok tidak mengingat lagi pena yang dihadiahkan pamannya itu. Beno mengira Ninok tidak akan menanyakan hal itu kepadanya sehingga Beno bersikap acuh tak acuh.
Tiga hari berlalu Beno mengembalikan pena itu diam-diam ke tempatnya semula, dia pura-pura gak pernah memakainya. Waktu terus berlalu, hingga pada suatu ketika Ninok menangis tersedu-sedu. Beno dan Cantika bingung kenapa sahabatnya itu menangis.
"Kamu kenapa Nok, tanya Cantika kepada Ninok".
"Ya, kamu kenapa Nok, kalau kamu kenapa-kenapa cerita aja Nok sama kami ujar Beno".
"Aku sedih Ben, ucap Ninok". Pena hadiahku kembali hilang padahal kemarin sudah ada setelah aku bilang sama kamu itu lo Ben.
"Mungkin kamu tinggal di rumah ucap Cantika".
"Gak, Tik. Aku sangat yakin pagi tadi pena itu kumasukkan ke dalam sini, ucap Ninok". Aku sedih saja bagaimanapun itu hadiah yang akan selalu kusimpan sebagai kenangan dari paman. Kamu lihat gak Ben? tanya Ninok kepada Beno.
"Gak Nok, ucap Beno dengan gugup".
Ninok sedih seharian, karena pena itu tidak juga diketemukan. Besoknya tiba-tiba pena itu ada lagi. Hal ini sangat mencurigakan bagi Ninok dan Cantika. Mau menuduh Beno mereka tidak punya bukti.
Lelah dengan kondisi yang seperti itu, Ninok dan Cantika berusaha menjebak kembali si pelaku. Mereka ingin tahu siapa yang selalu berbuat seperti itu. Pencarian dan jebakan pun berjalan dan ternyata memang kecurigaan mereka terbukti tepat.
Besoknya Ninok menanyakan hal itu dengan hati-hati kepada Beno. Beni tak mau mengakui, namun Cantika menunjukkan bukti-buktinya hingga dengan tertunduk Beno berucap lirih, aku cuma minjam sebentar pena itu, karena aku ingin menunjukkan kepada adikku di rumah. Tetapi adikku ngotot tak mau mengembalikan hingga dengan diam kuambil dan kukembalikan dalam beberapa hari. Cantika mendengar itu seketika nyolot, kamu Ben kalua mau pinjam bilang baik-baik, jangan seperti itu. Itu namanya mencuri, ucapnya.
Beno hanya diam dan nunduk sambil meminta maaf. Maafkan aku ya, Nok ucapnya kepada Ninok. Aku cuma mau membahagiakan adikku, walau aku tahu caraku salah. Kamu berhak marah, Nok ucapnya kepada Ninok. Mendengar Beni dengan jujur mau mengakui kesalahannya, akhirnya Ninok memberikan pena itu kepada Beno untuk dikasihkan kepada adiknya Beno.
Pariaman, 26012022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Uni.. Kisahnya penuh nilai karakter.. Menjadi pelajaran bagi anak2 di sekolah.. Sukses selalu
Ninok yang baik hati. Jangan diulangi lagi ya, Beno
Cerita yang sangat menarik dan bermanfaat, Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Cerita yang sangat menarik dan bermanfaat, Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Cerita yang sangat menarik dan bermanfaat, Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Cerita anak yan keren Bu dan salam sukses
Hahahahha aku cuma minjam kok. Semoga sehat dan sukses selalu buat mbak Yessy Hasni
Pesan jujurnya sampai Cy..keren
Wauw...cernak yg inspiratif bgt say. Unt penanaman karakter cucok bgt ini.
Kisah yang inspiratif, Bu. Ninok yang baik hati. salam sukses, Bu Yessy.
Ninok anak hebat, baik hati, pemaaf dan suka menolong. Cerita yang menginspirasi. Sukses selalu buat Bunda.
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Yessy
Luar biasa, ceritanya punya pesan moral yang sangat kuat. Sukses dan bahagia selalu bu
cernak yang keren dan cadas informatif dan mencerahkan. sehat selalu bunda Yessy Hasni