Seorang gadis berkulit kuning langsat berjalan dengan pasti menuju koridor tempat beberapa cowok duduk. Beberapa orang yang melihat sang gadis ikut menyapa dan tersenyum. Anna gadis itu hanya mengulum senyum simpul. Biasanya dia akan selalu tersenyum riang jika berjalan di koridor ini karena akan menemui sang pujaan hati Bara.

Tapi kali ini hatinya terlihat tak baik-baik, sorot matanya terlihat sendu dan nanar. Seperti langit yang kali ini ikut bermuram durja bagaikan tahu kondisi hati Anna. Gadis cantik yang kali ini memakai kerudung lillah itu sedang terlihat gundah.

Sampai di tempat yang dituju, gadis tersebut mengedarkan penglihatannya mencari seorang lelaki yang baru tiga bulan ini menyandang status sebagai teman dekatnya. Lelaki itu terlihat tertawa bahagia bersama beberapa temannya, dan terlihat satu perempuan sepantarannya yang dikenal Anna sebagai sahabat dari Bara.

"Bara, itu cewek lu tuh!" ucap salah satu teman yang ikut tertawa tadi bersama Bara. Bara langsung berdiri dan menyampiri Anna dengan senyuman. Namun Anna terlihat tak tersenyum. Anna malah mengalihkan pandangannya ke tempat sang gadis yang duduk di samping Bara.

"ada apa?" ucap Bara. Anna yang baru menyadari kalau Bara sudah di dekatnya sedikit kaget dan terperangah dengan nada Bara. Tanpa menjawab Anna sedikit menjauh dari sang lelaki supaya tak terlihat butiran bening yang siap jatuh di kelopak mata Anna.

"Nanti pulang ngampus, kita ke kafe sebelah sebentar ya Bang. ada yang Anna mau bicarakan". Ucap Anna.

"Maaf ya An aku harus ngantar Keisha pulang dulu, An. Ibunya lagi gak di rumah karena sedang dinas luar, ia nitipin Keisha ke abang An. Kenapa nggak sekarang saja An?" sambil Bara melap peluh yang mengucur di keningnya.

Mendengar alasan itu, Anna menatap jauh ke depan, tepat sang gadis yang dibilang Bara beranjak mendekati Bara. Sambil menatap mereka berdua dengan tatapan yang bisa Anna rasakan.

"Ya sudah, abang antar Keisha dulu ke rumah, aku tunggu di kafe yang bang". Anna tampak tak berminat lama berdiri di antara Bara dan Keisha, itu terlihat di ekspresi wajahnya.

Next...