Yessy Hasni

Kepala Sekolah SD N 19 Cubadak Air Utara Kota Pariaman Sumatra Barat. Sekarang mencoba menulis dengan konsisten. Menempuh sekolah di SDN 16 Naras 1, MTsN Padusu...

Selengkapnya
Navigasi Web
AYAH TERBAIK
id.pngtree.com

AYAH TERBAIK

Setiap orang selalu mengatakan cinta pertamanya adalah ayah. Namu bagiku itu pengecualian. Aku seolah tak mengenalnya, dia ada namun tak terjangkau. Dia hadir namun tak terlihat, begitulah bagiku sang ayah.

Aku tak pernah merasakan cinta dari seorang ayah, dia selalu tak terlihat ketika aku membutuhkannya. Bukan dia tak serumah denganku, bukan. Namun ketika subuh mendatangkan sejuta rezeki bagi umatnya, dia tak lagi terlihat menampakkan batang hidungnya bagiku. Yang terdengar hanya derit pintu yang menandakan yang namanya ayah itu tlah pergi untuk mengais rezeki. Terkadang hati dan pikiran itu pernah berkata, kenapa mesti harus selalu begitu. Untuk apa bekerja pontang panting jika kasih sayang terhadap anak semata wayangnya saja tak teruraikan dengan baik.

Aku adalah Rindu. Seorang anak yang tak lagi mempunyai ibu, kata ayah ibu meninggalkanku ketika aku masih bayi berumur enam bulan. Aku tak tahu seperti apa ibu, bahkan selembar photo saja tak pernah terlihat. Ayah tak pernah menjelekkan ibu, hanya bagiku yang namanya anak tentu ingin mengenal siapa ibuku.

Aku gadis yang berumur delapan belas tahun. Menginjakkan kaki di kelas dua SMA Negeri terbaik, sekolah pavorit orang mengatakannya. Setiap pagi, ayah sudah tak tahu kemana rimbanya. Acap ku bertanya ayah bekerja di mana, namun hanya diam yang kudapatkan.

Aku terkadang kesal dan marah kenapa ayah begitu. Selalu setiap hari ketika aku membutuhkannya dia tak ada, ketika kuterlelap dia datang dengan sejuta lelah, dan jika pagi sudah menyapa dia pergi tanpa pamit hanya lembaran-lembaran uang yang dia tinggalkan untukku.

Dengan segala uang yang dia tinggalkan aku bisa bersekolah, aku bisa berpakaian bagus tanpa tahu apa pekerjaan ayahku. Tetapi jika aku membelikannya pakaian dia hanya memakai ketika waktu shalat tiba. Terkadang apa yang dipikirkan oleh ayah, aku juga anak yang butuh teman bicara teman untuk mengadukan segala permasalahanku. Dan yang lebih membuatku bertanya-tanya kenapa ayah tak pernah menjawab tanyaku, di mana ayah bekerja.

Lelahpun menghampiri, aku capek belajar rajin namun seolah tak pernah mendapat kasih sayang. Bagiku dia adalah orangtua satu-satunya.

HIngga pada suatu waktu, ketika aku pulang sekolah menemani Ranti membeli buku di Gramedia, aku melihatnya, melihat lelaki yang kusebut ayah itu terlihat berjalan memakai baju yang sudah lusuh, baju yang tiap kali kucucikan jika terlihat tergantung di kamar mandi.

***

Next...

Pariaman, 12022022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi apakah ayahnya? Smg Rindu ttp sayang dan hormat padanya

13 Feb
Balas

Keren ceritanya Bu Yessy Hasni, Barokallah

12 Feb
Balas

Cerita yang menarik. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya

12 Feb
Balas

Salam literasi

12 Feb
Balas

Menginspirasi bunda

12 Feb
Balas

Ternyata masih banyak rahasia yang tak terkata, mantap cerita bunda next sukses selalu ya

12 Feb
Balas

Waow...keren ceritanya Bunda, semoga bukan kenyataan. Salam sehat dan sukses selalu

12 Feb
Balas

Siip kisahnya,Bu Yessy. Ditunggu lanjutannya. Salam sukses selalu.

12 Feb
Balas

Cerita yang menarik. Ditunggu lanjutannya.

13 Feb
Balas



search

New Post