Yessy Hasni

Kepala Sekolah SD N 19 Cubadak Air Utara Kota Pariaman Sumatra Barat. Sekarang mencoba menulis dengan konsisten. Menempuh sekolah di SDN 16 Naras 1, MTsN Padusu...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENAHAN WAKTU

MENAHAN WAKTU

Detik berlalu menjauh, pagipun masih belum menapaki kakinya. Namun hati masih terpaku dalam diam, duduk di perapian tungku yang bertemankan asap yang masih menyisakan kepulan yang meliuk-liuk. Perlahan tangannya Rindu mulai menata kayu itu agar tak kembali menyala, karena semuanya sudah berlalu dari tadi.

Sepi, kata yang terasa di hulu hatinya Rindu. Dalam pembaringan masih tersisa tetesan-tetesan penyesalan. Pertanyaan yang sama selalu muncul benarkah semua itu terjadi dalam sekejap mata. Tak bisa lagi bertatap muka walau hanya lewat gawai yang berdenting. Tak bisa lagi meraup tangan keriputnya dengan mata yang basah meminta elusan untuk belaian yang menyenangkan.

Ibu, bunda yang selalu ada dalam doanya Rindu. Bunda yang terbaring sakit yang terpaksa Rindu tinggal sekejap hanya untuk memanggil sang dokter untuk bisa kembali memeriksa ibunya. Namun semua bukanlah seperti bayangannya, dalam langkahnya terbayang tangan ibu seperti menahan Rindu untuk tak pergi. Dalam langkahnya ada harap ibu kembali membaik dan bisa merajut hari bersama kembali, namun semua hanya kosong. Ibu berpulang ketika Rindu melangkah jauh.

PUISI

MENAHAN WAKTU

By. Chie

Waktu, ingin kumenyerah

Memeluk, tanpa ingin engkau berlalu

Namun aku kalah, aku menyerah

Aku terkapar

Denganmu yang membawa takdir

Menyapa resah membawanya hingga hati melukis perih

Paris, 22012022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Insha Allah ibunda husnul khatimah

23 Jan
Balas

Luar biasa bunda Chie

23 Jan
Balas

Semoga ibu tenant di sana. Alfatihah untuk ibu. Salam sehat selalu dan Salam literasi

23 Jan
Balas

Alfatihah untuk Ibunda tercinta ya Bu Yessy dan semoga ibunda Husnul Khotimah. Salam sukses

23 Jan
Balas

Alfatihah untuk Ibunda tercinta ya Bu Yessy dan semoga ibunda Husnul Khotimah. Salam sukses

23 Jan
Balas

Hanya ikhlas padaNya sembari mengirimkan doa untuk ibu tercinta Yessy

23 Jan
Balas

Puisi yang menyentuh akan rindu. Keren, ci

23 Jan
Balas

Meleleh air mata ini, sabar dan tetap semangat Bunda.

23 Jan
Balas

Ulasan dan puisinya keren bucan, salam sukses

22 Jan
Balas

Salut say, eksis terus menulis. Salam literasi

23 Jan
Balas

Kereen bgt say. Meski sedih baper bc nya. Sukses sllu

24 Jan
Balas

Ikut sedih, Bu Yessy. Sepertinya kisah Bu Yessy sendiri. Benarkah? Sabaar yaa... Salam sehat selalu.

23 Jan
Balas

Narasi dan puisi yang apik, walaupun ada rasa sedih, Al Fatihah untuk Ibunda, salam sukses selalu

23 Jan
Balas

Jangan bersedih Chi. Biarlah Ibu tenang di sana. Kita juga akan ke sana menyusulnya. Semoga sehat dan bahagia selalu.

22 Jan
Balas

Keren bunda puisinya, kesedihan tergambar lewat diksi yg menawan dalam larik yg apik, alfatikhah tuk bunda nggih

23 Jan
Balas

Aku suka diksi puisinya. Salam sehat dan sukses selalu Bu Yessy. Salam literasi.

22 Jan
Balas

Ulasan dan puisinya mantap keren bu Yayuk. Sampai membacanya iku baper. Semoga senantiasa sehat dan sukses selalu

22 Jan
Balas

Mengharukan ... puisi yang luar biasa

23 Jan
Balas

Tetap semangat ibu, jangan patah arang, semoga selalu sehat dan sukses.

23 Jan
Balas



search

New Post