Mencoba Kembali Bermimpi
Hari , minggu dan bulan yang kulewati penuh dengan hati yang gundah, penuh drama hingga membuat waktuku tersita. Lelah yang kurasakan bukan sekedar lelah badan namun juga hati. Kuhenyakkan tubuh ini di pembaringan, mencoba menatap ke depan karena aku yakin Allah tak akan memberikan ujian demi ujian karena Dia merasa aku sanggup menjalaninya.
Dalamnya berpikir, lelahnya hati membuatku ingin kembali bangkit. Bangkit menjalani rutinitas yang telah lama kutinggalkan. Kutahan isak yang kukuh ingin meledak, namun bulir itu tetap juga menganak dan jatuh berderai.
Kembali kukitari kamar yang sempat membuat kujenuh dan miris, halaman yang telah menghijau karena beberapa waktu terabaikan. Seiring hati yang terus melukis di udara, dan sekelebat tanya yang menggelantung di jiwa. Namun kembali kusadari itu semua adalah beban yang membuatku beranjak lebih paham akan liku hidup.
Aku percaya mimpi tidak akan terhalang oleh dimensi. Terukir di sini atau di tempat lain pun, aku yakin semua bisa diraih. Tinggal kembali meyakini diri, dan memfokuskan tujuan. Setiap kenangan mungkin memang akan tertinggal dan membekas, tetapi ingatan akan membawanya melangkah dan tak akan terpuruk di tempat yang sama. Yang indah akan dibawa sebagai penyemangat diri, yang perih akibat luka akan dibawa sebagai pengajaran untuk terus melangkah agar tidak jatuh pada kesalahan yang sama.
Dalam lamunanku, tiba-tiba pintu kamarku seperti ada yang mengetuk.
"Ayah, boleh masuk nak? tanya ayahku sambil terbata".
"Ya yah, silahkan ucapku".
Berhati-hati ayah membelai rambutku, seketika hatiku kembali menghangat, sudah lama ayah mengabaikanku karena urusannya yang berat, dan mengurus ibu yang menguras hati serta tenaganya. Ya aku maklum kenapa ayah begitu sendu memandangku di balik netranya aku melihat air yang menganak yang dia coba tahan untuk tidak turun dan lebur bersama hati kami yang hancur dan perih.
Ya, pagi ini kami sama-sama merasa larut dalam kesedihan, ibuku dan istri yang dicintai ayah telah mendahului kami. Kami larut dalam perasaan kami masing-masing.
Next....
#kembalimenulis
#semangat
--
Kp.Dalam, 4 Desember 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Innalillahi wainnailaihi roji'un
Semoga almarhumah husnul khatimah. ikut baper bacanya. sehat dan suksess elalu bucantik
Innalilahi wainnalilahi raajiuun. Alfatihah untuk Almarhumah. Salam
Aamiin. makasih Bunda.
Innalillahi wainnailahi rojiun, turut berduka cy
Ya Buk, Semoga ceritanya bisa lanjut.
Innalilaahi wa inna ilaihi raji'un, semoga bunda di sana bahagia sll, diampuni sgl salah dan diterima semua amal beliau. Sabar ya Bunda dan tetap semangat.
Makasih Bunda... Aamiin. Namun ibu saya masih ada lo Bunda, semoga beliau sehat. Aamiin.
Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun. Sabar bu tetap semangat.
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Lanjut Ci..
InsyaAllah Buk