Kemarin posting sedikit tentang pusai, ternyata ada beberapa gurusianer yang ingin mengetahui.

Pusai adalah akronim dari puisi bonsai. Puisi bukan sekedar untaian kata-kata indah melainkan guritan makna yang memesona jiwa. Sedangkan bonsai adalah miniaturisasi tanaman alam, walau tampak klasik namun diminati sampai hari ini. Pusai, meski hemat kata, ia harus sarat makna. Itu pun belum cukup kalau tidak berisi pesan masa depan (futur). Pengertian masa depan di sini bukan seperti yang didefinisikan oleh aliran seni futurisme yang hanya melihat dari dimensi materialistik, melainkan juga mewadahi jiwa, spiritual, sehingga melihat masa depan sekaligus mengaca masa lalu.

Puisi bonsai itu lebih dimaksudkan sebagai penulisan puisi modern yang :

(1) hemat kata sarat makna,

Puisi ditulis dengan singkat, padat kata, dan kata-kata yang merajut baris maupun puisi itu merupakan perpaduan antara kata denotatif dan konotatif. Perpaduan kata denotatif dan konotatif yang terjaga itu akan mendedahkan sebuah puisi yang pendek, pekat, dan menyublim. Artinya, bahasa pusai tidak berasa cair sebagaimana bahasa prosa maupun bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Di sinilah sebenarnya belajar berpusai itu sebagai tonggak awal untuk menjadi penulis puisi yang baik.

(2) estetis-puitis

Keindahan bahasa pusai seharusnya memperhatikan penggunaan metafora, bahasa kias, dan juga memperhatikan aspek bunyi puisi. Metafora dan bahasa kias itu justru untuk membungkus makna puisi agar menjadi lebih multitafsir sehingga pusai lebih mendedahkan aneka multiinterpretasi sebagaimana hal ini menjadi tuntutan dalam penulisan puisi yang prismatis.

(3) neofuturistik

Neofuturistik ini merupakan tujuan akhir setiap penulisan pusai harus menyembulkan kesadaran baru untuk meraih atau menuju masa depan yang jauh lebih baik. Bahkan harapan ini tak terpengaruh oleh berbagai macam perubahan ke depan dalam segala aspek kehidupan.

Bagi saya pribadi, puisi pusai ini dilihat secara kasat mata mungkin gampang namun untuk merealisasikannya butuh pola pikir yang matang karena di pusai kita memiliki tujuan akhir untuk melihat ke masa depan.

Selamat mencoba. Salam puisi.

Catatan kaki :

Semua materi diatas saya ambil dari buku tentang pusai dari Profesor Sugiono MP seorang yang menggawangi lahirnya pusai.