WATTAQULLAH
Memungut setumpuk ranting
Terukir sketsa hati
.
Mengeja makna pada gegap gempita dinding
Dalam pahatan halaqah diri
.
Membiarkan lafaz ini menyarung tuah
.
Paris, 19112021
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget Bunda
Ayo lanjut dengan karya-karyanya Mbak Yessy Hasni
Keren selalu puisinya, Bu Yessy. Salam sukses selalu.
Simaris yang manis dengan untaian diksi yang maksi
Keren Chi, makna dan pemilihan katanya keren. Salam sehat salam puisi selalu
Waduh dibilang keren sama suhunya sungguh membuai... terima kasih pak. Salam puisi dan salam sehat juga buat Apak.
Mantul simarisnya, Bu Yessy. Apa kabar, Ibu? Kangen dengan puisinya. Salam sehat dan sukses selalu.
Mantap Chie. Simaris indah. Salam sehat selalu.
Terima kasih Buk.. Salam sehat Ibuk.
Barokallah Jeng Yessy. Syukron
Keren Jeng Yessy. Sehat selalu inggih
keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Yessy