Yeti Prihantini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
REJEKI DARI LANGIT

REJEKI DARI LANGIT

REJEKI DARI LANGIT

Oleh: Yetit Prihanini

Rabu 13 Januari 2020 adalah undangan yang di sampaikan di grub wa Balitbang Disdikbudpora Kabupaten semarang. Seteleh melayani orang tua wali murid yang mengambil tugas di sekolah, pukul 09.30 aku berangkat ke ungaran. Dengan memakai perlengkapan jaket dan helm yang sudah kusiapkan aku diantar anak lelakiku dengan mengendarai sepeda motor. Jalanan terlihat sangat ramai. Lalu lintas pagi itu sangat padat. Setelah 30’ sampai juga aku di dinas pendidikan kabupaten semarang.

Pukul 10.000 wib aku sampai di depan kantor dengan selamat. Aku segera memasuki gedung aula disdikbudpora, kulihat aula masih sepi. Sebelum masuk, di depan pintu sudah ada petugas yang mengukur suhu badan setiap tamu undangan. Aku mengisi absen dan segera mencari tempat duduk. Di ruangan sudah kulihat Bu Lastri yang selalu hadir tepat waktu. Tak berapa lama berselang Rakor Balitbang segera dimulai.

Setelah sambutan kepala dinas dilanjutkan dengan diskusi program dari masing-masing divisi. Penyampaian program dari masing-masing jenjang dari TK, SD, dan SMP.

Diiringi hujan deras rakor berlangsung sangat serius, ini menyangkut kemajuan pedidikan di kabupaten Semarang. Rakor selesai pukul 13.45 wib.

Pulangnya aku ikut pak Tono yang searah dengan perjalanku.

Sepanjang perjalanan banyak yang kami obrolkan. Masih seputar menulis dan penerbitan buku. Banyak pengalaman dan ilmu baru yang kami dapat selama perjalanan pulang.

Alhamdulillah .... sampai di rumah aku tidak kehujanan. Meslipun sepanjang perjalanan tadi hujan sangat deras. Sambil santai sejenak aku membuka HP dan membaca pesan dari beberapa teman dan grub wa yang belum sempat aku baca. Ternyata pak Tono wa,”Bu ada uang Rp 20.000,- uang siapa ini?”. “Bukan uang saya”, jawab bu Lastri. “Tidak tahu pak Tono”, jawabku pula. Banyak komen dari teman-teman yang lucu dan membuat senang. Obrolan di grub menjadi seru sekali. Kataku lagi,”Itu rejeki dari langit pak”. Akhirnya pak Tono bilang kalu uang itu akan di masukkan ke dalam kotak amal. Semoga uang itu akan menjadi berkah dan bermanfaat. Bukan jumlah uangnya yang menjadi masalah, namun karena keikhlasan dari yang punya dan juga ide pak Tono untuk uang itu di masukkan ke kotak amal.

Begitulah cerita kami hari ini. Kami di sekolah juga mengajarkan kepada anak-anak kalau menemukan uang tidak di masukkan kantong tapi di berikan guru dan di massukkan ke kotak zazis. Penanaman karakter sangat penting di tanamkan kepada anak usia dini agar sikap dan perilaku anak mencerminkan kesopanan dan berkarakter.

#30hariberceritagbm#hari13

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

13 Jan
Balas

Salam literasi bapak, terima kasih krisannya.

17 Jan
Balas



search

New Post