Yetradevi, S.Pd

Yetradevi, S.Pd. Guru SMPN 5 Bukittinggi Sumatera Barat mata Pelajaran IPA ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rendang ibu Mala( Part 22)

Rendang ibu Mala( Part 22)

Tantangan Gurusiana Hari ke 68

Oleh: Yetradevi, S.Pd

Guru SMPN 5 Bukittinggi

Pagi itu ibu Mala menyiapkan jualan rendangnya. Sambil menyiram bunga-bunganya menunggu pembeli datang. Sudah hampir jam 11.Wib siang belu ada yang membeli rendang ibu Mala. Perasaan ibu Mala sedikit gundah gulana. Pikirannya tak menentu, tapi itu langsung dibuang jauh-jauh. Mungkin orang belum banyak yang tahu kalau ibu Mala sudah kembali dari kamoung.

Menjelang shalt Zhohor, ibu Mala sudah siap-siap mau Shalat, datang mahasiswa dari ujung gang membeli rendang iu Mala. Hati na sudah mulai senang. “Nanti mahasiswa ini akan membawa rendang pulang ke kos dan teman-teman satu kos akan mengetahui kalau saya sudah mulai jualan,” guman ibu Mala dalam hati. Ibu Mala melaksanakan shalat Zhohor. Setelah itu kembali duduk dekat meja rendangnya.

Hari sudah sore, ibu Mala membawa rendangnya kembali ke rumah. Suci dan Rasti sudah di rumah dan taka lama kemudian pak Irwan pun pulang dari kantor. Pak Irwan memanggil ibu Mala untuk duduk dekatnya. “Bu, apa yang ibu inginkan sebelum ibu ke kampung dulu,”taya pak Irwan. Ibu Mala mengerutkan kening sambil mengingatnya. “ Apa ya pak, waktu itu ibu sakit ingin cepat pulang menemui ibu,’ jawab ibu Mala. Pak Irwan ingin mengasig surpise pada istrinya. “ Ayo, coba ingat,” kata pak Irwan. Ibu Mala memikirkannya tetapi tetap tidak ingat. “Kalau tidak ingat nanti aja bapak ceritakan, hari hampir Magrib,” kata pak Irwan sambil berdiri mengambil handuk untuk mandi. Ditinggalkannnya ibu Mala masih dalam kebingan

Malam sudah datang dan makan malam pun selesai. Pak Irwan lagi mananyai istrinya tentang pertanyaan sore tadi. “Apakah sudah tau ibu?” tanya pak Irwan. Ibu Mala hanya menyerah dari ketidak ingatnnya. “ibu nyerah pak gak ingat,” jawab ibu Mala. Kemudian pak irwan kembali bicara,” ayo ibu lihat gambar itu,” kata pak Irwan menunjuk sajadah yang bergambar Kakbah. Baru tersentak hati ibu Mala. “ Oh itu pak, baru ibu ingat,” jawab ibu Mala.

Pak Irwan ternyata selama istrinya di kampung sudah mendaftar haji. Karena ibu Mala sibuk dengan rendangnya, pak Irwan menangguhkan rencananya memberi tahu. Pak Irwan menjelaskan kalau masa tunggu keberangkatan lamanya 9 tahun lagi. “Alhamdulillah pak, semoga tujuan kita terkabul, 9 tahun itu tidak lama menunggu. kita sudah sibuk dengan kegiatan seharihari tidak terasa cepat waktu nantinya. Semoga kita di beri rezki yang lebih untuk dapat melunasi nantinya.” jawab ibu Mala. Amin

Bukittinggi, 11 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post