Rendang Ibu Mala (part 28
Oleh: Yetradevi, S.Pd
Guru SMPN 5 Bukittinggi
Tidak terasa sudah dua bulan pula ibu Mala membuka warung nasi. Semuanya berjalan dengan lancar. Sangat beruntung sekali ibu Mala di bantu ibu Erni. Begitu pula dengan Ibu Erni senang membantu ibu Mala. Dengan ada kegiatan sehari-hari memasak, ibu Erni merasa sehat, karena tubuhnya sudah bergerak, makan ibu Erni pun terasa enak. Dari pada dikampung sendiri makan tak enak dan badannya sering sakit-sakitan. Ibu Erni pun menyisihkan sedikit-demi sedikit hasil jasa yang ibu Erni terima dari ibu Mala. Sama halnya ibu Mala. Ketika orang memesan rendang ibu Mala untuk di bawa Umrah, ibu Erni juga ingin melaksanakan Umrah. Niat ibu Erni disampaikan pula pada ibu Mala. Ibu Mala sangat mendukung niat ibu Erni dan sama –sama mengucapkan Amin.
Kejadian yang tidak disangka-sangka, waktu itu sudah tiga hari warung ibu Mala sepi pembeli. Ibu Erni Jadi heran apa yang terjadi. Di cari-cari sumber penyebabnya rasanya tidak ada. Ibu Mala pun menjadi bertanya-tanya apa gerangan penyebanya. Ingin mengetahuinya teringat ibu Titin. Biasanya ibu Titin sebagai informasi terhadap bagai sumber cerita sudah datang mengantarkan informasi. Tetapi ibu Mala hanya dapat berdoa dan meminta kepada Allah SWT untuk selalu memberi Rezki dari warung nasi degan spesifik rendangnya.
Keesokan harinya pagi-pagi warung nasi ibu Mala tetap di buka. Ibu Mala tidak mau langsung putus asa karena sepi pembeli. Mahasiawa kost di ujung datang sarapan pagi. Tidak lama, tetangga ibu Mala, ibu Julia datang memesan nasi bungkus ibu Mala sebanyak 40 bungkus. Dengan lauk yang bervariasi tetapi rendang yang banyak. Ibu julia minta di antar ke kantornya sekitar jam 11.30 wib. Setelah ibu julia berlalu, Ibu Mala tak lupa bersyukur dan kembali bersemangat
Dilihat hari masih menunjukkan jam delapan Pagi. Lauk di bofet di perkirakan tidak sampai menjelang sore. Biasanya mahasiwa sering waktu sore membeli nasi bungkus. Ibu Mala segera ke pasar untuk menambahnya. Sementara ibu Erni sudah menyiapkan daun nasi bungkus. Tinggal mengambil satu-satu apabila sudahmulai membungkusnya. Ibu Mala pulang dari pasar dan segera memasak untuk tambahan lauknya. Hari hampir jam 11. 00 Wib. Sudah dapat memulai membungkus nasi agar tidak terlambat mengantarkan ke kantor ibu Julia. Semoga orang kantor ibu julia menyukai nasi bungkus dan rendangnya ibu Mala
Bukittinggi, 17 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar