Tantangan Gurusiana Hari ke 77

Oleh: Yetradevi, S.Pd

Guru SMPN 5 Bukittinggi

    Sudah hampir dua tahun pula Rafid bekerja, ibu Mala pun sudah ingin berminantu.Tetapi Rafid ingin adik nya Rasti selesai kuliahnya. Alasan Rafid lagi, agar kedua orang tuanya tidak susah memikirkan uang kuliah Rasti. Uang yang ditabung orang tuanya dari hasil jualan rendang bisa melunasi biaya Haji yang akan datang. Namun pak Irwan dan ibu Mala tetap memenuhi kebutuhan anaknya Rasti dan Suci karena masih tanggung jawab mereka. Pak Irwan dan ibu Mala juga menginginkan Rafid  menabung untuk masa depan Rafid dan keluarga setelah menikah nanti.

   Ibu Titin datang membeli rendang untuk makan siang anak-anaknya. Dapat lagi informasi kalau ibu yang buat rendang di depan komplek juga menambah dagangannya dengan sarapan pagi lainnya. Seperti bubur kacang hijau, lontong dan mi goreng serta gorengan lainnya. Sampai suami ibu itu berdiri di depan rumahnya memanggil dan menawarkan untuk membeli hasil buatan istrinya. Tetapi tidak seberapa datang. Lebih enak menu sarapan yang samping warung ibu itu. Ibu Mala hanya mendengarkan sambil bekerja membungkus nasi yang di pesan ibu Titin.  

   Sedang asiknya ibu Titin bercerita, terdengar bunyi gawai dari dalam saku bajunya. “Assalmualaikum, Halo War,” jawab ibu Titin. Entah apa yang di bicarakan ibu Titin dan penelpon sehingga ibu Titin segera pergi setelah membayar uang rendang ke ibu Mala. Ibu Mala dan ibu Erni saling berpandangan apa yang terjadi sama ibu Titin.

   Ibu Mala berpesan sama ibu Erni kalau cerita ibu Titin tidak usah di masukkan ndalam hati. Sebab benar atau tidaknya info mengenai ibu yang buat rendang di komplek depan itu yang penting usahanya tetap berjalan dengan lancar. Rezki manusia sudah di atur oleh Allah SWT. Mereka kembali meneruskan membersihkan meja makan yang sudah ditinggalkan orang yang siap makan.

Bukittinggi, 20 Agustus 2020