BIMBANG
Jalan itu tekan Kita lalui
Terkadang gelap tak bercahaya
Terkadang gemerlapan bagai bintang di angkasa
Tatkala jalan itu berliku, terjal, curam tak bertepi
Namun penuh warna bak pelangi di sore hari
Tapi mengapa batu itu dengan angkuhnya
Tak biarkan kita terus melangkah,
berlari menggapai asa?
Mengapa senyumannya begitu memilukan?
Kitapun tak pernah tau
Apakah kita mampu memecahkannya, menghancurkannya
dengan jemari yang tak berdaya?
Seribu pertanyaan mulai menari dalam benakku
Apakah ada padang yang hijau di balik batu itu?
ataukah jurang dalam yang menanti di sana?
Batam, 11072020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm...puisi yang bagus Bu..pilihan kata dan pesan nya... terima kasih pula telah berkunjung salam
Terimakasih ibu
Hebat...
Terimakasih bu
Mantap ibu, semangat menulis lanjutkan. Salam literasi.
Terimakasih bu. Semangat
luar biasa...
Terimakasih pak dokter