Tas Pakai Ulang: Tas "Cantik" Sahabat Bumi Kita
Tas Pakai Ulang: Tas “Cantik” Sahabat Bumi Kita
Tas adalah bagian dari kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Tas berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan benda-beda berukuran tidak terlalu besar sehingga mudah untuk membawanya. Tas digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Anak-anak biasa menggunakannya untuk menyimpan peralatan sekolah. Orang dewasa menggunakannya untuk menyimpan perlengkapan kerja, barang-barang belanjaan dan lain-lain.
Tas yang paling sering dijumpai penggunaannya di masyarakat adalah tas plastik. Masyarakat banyak menggunakan tas jenis ini karena sangat mudah mendapatkannya. Contohnya saja, ketika kita membeli nasi uduk untuk dimakan di rumah. Sang penjual membungkus nasi uduk tersebut dengan kertas nasi. Kemudian memasukkannya ke dalam plastik sebagai wadah nasi uduk yang telah dibungkus dengan kertas nasi tadi. Selain itu, pedagang tas plastik mudah ditemukan di mana-mana.
Alasan lain mengapa di masyarakat sering dijumpai penggunaan tas plastik adalah karena harganya yang murah, dapat dijangkau masyarakat. Hanya dengan nominal uang relatif kecil, kita bisa mendapatkan tas plastik dengan jumlah yang banyak. Selain itu, sifat kepraktisan tas plastik membuat masyarakat sangat menggemarinya. Jika tas sudah kotor atau sobek, tidak perlu dicuci atau diperbaiki.
Akan tetapi, kelebihan-kelebihan yang dimiliki tas plastik itu tidak sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap lingkungan. Apabila dibuang, plastik tidak dapat langsung diurai oleh oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurai plastik dalam tanah adalah ratusan hingga ribuan tahun. Jika dibakar maka akan menimbulkan gas yang dapat mengotori udara. Selain berdampak negatif terhadap lingkungan, plastik juga berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Nurhenu Karuniastuti dalam penelitiannya yang berjudul Bahaya Plastik terhadap Kesehatan dan Lingkungan menyebutkan bahwa hal itu disebabkan oleh zat yang terkandung dalam plastik, seperti epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB). Zat-zat tersebut dapat menyebabkan kematian pada jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik).
Sebenarnya kita dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh tas plastik. Kita dapat menggunakan tas ulang pakai atau reusable bag. Tas ini terbuat dari kain dan dapat digunakan berkali-kali. Tentunya tas tersebut ramah lingkungan karena dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Sama seperti tas plastik, tas pakai ulang mempunyai bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Bentuk dan ukuran tersebut dapat disesuaikan dengan keperluan kita masing-masing.
Tas pakai ulang mempunyai fungsi yang sama dengan tas plastik. Tas ini dapat dijadikan sebagai media untuk mempropagandakan sesuatu. Bagian luar tas pakai ulang dapat disablon dengan desain yang menarik sesuai keperluan kita. Misalnya, kita ingin mempromosikan program penyelamatan bumi (go green). Slogan atau poster tentang program tersebut dapat ditempel pada bagian luar tas ulang pakai.
Ketahanan tas pakai ulang dapat dijadikan alasan yang kuat untuk menggunakannya sebagai pengganti tas plastik. Tas pakai ulang dapat awet berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Dengan demikian, kita dapat menghemat bahan baku yang berasal dari alam.
Badan Standar Makanan Inggris (FSA) memberikan tips dalam penggunaan tas pakai ulang. Para konsumen sebaiknya membedakan tas ulang pakai untuk menaruh daging, bahan makanan mentah, dan produk-produk yang mudah menyebarkan bakteri. Tips penting lainnya seperti dikutip oleh www.sheradiofm.com adalah konsumen harus memperhatikan bahan tas pakai ulang. Pilihlah bahan tas yang telah direkomendasikan badan kesehatan. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci tas pakai ulang secara rutin atau apabila telah kotor. Hal itu untuk mencegah tas dari kontaminasi bakteri.
Segudang kebaikan yang dimiliki oleh tas pakai ulang tentu dapat menjadi alasan beralih dari penggunaan tas plastik. Tas pakai ulang dapat menjadi solusi bagi masalah kerusakan lingkungan hidup. Jadi, mulai saat ini marilah kita biasakan pemakaian tas pakai ulang secara benar dalam kehidupan sehari-hari agar tidak merugikan diri sendiri dan juga lingkungan hidup sekitar kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar