Olah Hati Salah Satu Dimensi Pendidikan Karakter

(Tantangan hari ke 2)

Membangun karakter di sekolah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini butuh proses, agar penguatan pendidikan karakter yang diharapkan dapat terwujud. Salah satu dimensi untuk dapat mewujudkan hal tersebut, adalah olah hati.

Olah hati merupakan dimensi yang bermuara pada pengelolaan spiritual dan emosional. Spiritualitas menggambarkan bagian dari diri individu dalam menemukan makna dan tujuan hidup yang berhubungan dengan sang pencipta, tergantung kepada kepercayaan yang dianut oleh individu.  Sedangkan emosional merupakan suatu ungkapan perasaan seseorang dalam menerima, menilai, dan mengelola terhadap suatu informasi.

Pengelolaan spiritual dan emosional di sekolah harus dilakukan secara tepat, karena hal ini akan menjadi tolok ukur terbentuknya insan yang cerdas spiritual dan cerdas emosional. Untuk membangun kecerdasan spiritual ada beberapa hal yang dapat dilakukan di sekolah, diantaranya: meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama, melakukan perenungan terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan, mengenali tujuan hidup dan tantangan yang dihadapinya, menumbuhkan kasih sayang, meningkatkan kepekaan terhadap intuisi, serta dengan melayani orang lain dengan sikap rendah hati. Untuk membangun kecerdasan emosi, dapat dilakukan beberapa hal, diantaranya: memahami dan mengelola emosi sendiri, memahami emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan berupaya membina hubungan sosial.

Dalam Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025, nilai-nilai karakter yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila bahwa karakter yang bersumber dari olah hati antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.