Yhanda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BULLYING MENGGELINDING Part 3 ( H 193)

Tindakan bullying biasanya terjadi dikalangan remaja, yang terjadi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Tidak hanya di kota besar kasus Bullying akan meningkat dimana saja, apalagi kondisi saat ini masyarakat menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan, Terutama bagi pelajar saat pandemi ini. pendidikan berganti kepada akses internet. Sehingga kalangan terpelajar yang berada di dunia pendidikan menggampangkan bullying sebagai bahan olok olokan semata. Mengingat bullying terjadi karena pengaruh besar lingkungan Bukittinggi sebagai kota wisata dan menjadi kota persinggahan untuk menuju beberapa kota di sumatera akan berpengaruh terhadap perkembangan psikologis remajanya, Remaja yang mencari identitas diri yang sangat kreatif pada tingkat sekolah lanjutan atas di kota bukittinggi yang akan dengan mudah terpengaruh terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Penggunaan teknologi yang banyak menyita waktu remaja memang berdampak besar. Jika tidak mampu mengendalikan dalam penggunaan teknologi, terutama media sosial, berdampak kah pada kondisi secara fisik dan psikologis dari remaja. Kemampuan mengendalikan diri adalah salah satu kunci mengurangi terjadinya bullying, dengan dapat mengendalikan diri dan beradaptasi baik dengan lingkungan (Resiliensi) maka remaja diharapkan akan bangga dan senang terhadap kemampuan yang mereka miliki.

Hal tersebut tidak akan serta merta dengan gampang menjadi proses identitas diri bagi remaja, namun Bullying dapat menjadi gangguan kecemasan yang terjadi terus menerus sehingga korban Bullying akan merasa trauma berada di lingkungan sosialnya. Trauma tidak hanya terjadi pada peristiwa fisik yang menyakitkan namun kecemasan dan ketakutan berlebihan dapat memicu depresi atau menjadi trauma mendalam bagi korban bullying. Sehingga Trauma atau kejadian yang menimpa korban akan mengarah kepada Post Traumatic Stress Disorder ( PTSD). Meskipun PTSD hanya tentang gangguan stress, gangguan ini tidak boleh disepelekan karena dapat memicu tindakan bunuh diri. PTSD dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan bisa berlangsung seumur hidup. Sebab itu, sebagian penderita PTSD mengalami depresi hingga akhirnya melakukan percobaan bunuh diri

Salah satu contoh pengalaman traumatis adalah seperti yang dialami oleh Quaden Bayles. Ia adalah seorang anak bertubuh kerdil. Ia seringkali menjadi korban bullying karena kondisi dwarfisme, yaitu kelainan pada seseorang yang membuat tinggi badannya dibawah rata - rata tinggi normalnya manusia. Hingga akhirnya ia mengunggah sebuah video yang berisi keinginannya untuk bunuh diri. Namun, bukannya mendapat dukungan, ia malah menerima berbagai komentar negatif. Komentar - komentar tersebut seperti “Jelek sekali anak itu.”, “Lihat si cebol itu.”, “Itu anak korban obat - obatan.”, dan berbagai komentar negatif lainnya. Melihat komentar - komentar tersebut, Quaden merasa terkejut, karena bukan hal seperti itu yang dirinya harapkan. Setelah itu, mungkin berekspresi adalah sesuatu yang sulit Quaden lakukan. Kemudian ibunya, Yarraka Bayles, memposting video yang memperlihatkan Quaden berdiri di depan cermin sambil menampilkan ekspresinya. Dan hal itu membuat Yarraka bahagia.

Apakah tindakan Bulling seperti contoh di atas akan berdampak pada perkembangan remaja? Ini akan di bahas pada part 4 nanti

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tulisannya Bun danger bermanfaaf.

24 Sep
Balas



search

New Post