Yolla Yulandhini

Hobi membaca sejak kecil, Enid Blyton adalah penulis favoritnya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cepatlah Pulang

Tantangan hari ke-19

Sudah dua hari Bela tidak pulang, kemana gerangan perginya. Apakah ada yang menemukannya dan membawa pulang? Atau jangan-jangan dia mati tertabrak di jalan raya.

“Apa? Anak kucing,” Ujarku kaget saat papah membawa seekor kucing angora berwarna coklat.

“Bukankah papah tidak suka kucing,” protesku.

“Iya sih mah, tapi anak kucing ini pemberian bos papah. Bagaimana papah menolaknya?”

Akhirnya anak kucing tersebut menjadi bagian penghuni rumah kami. Anak-anak yang paling bahagia mendapatkan anak kucing itu.

“Siapa namanya pah?” tanya Imel putri bungsuku yang berumur empat tahun.

“Kita beri nama Bela saja ya pah,” jawab Giri putra sulungku.

“Terserah kalian,” jawab papah,

“Tapi kalian janji ya untuk merawat anak kucing ini. Kasian mamah kalau kalian tidak merawatnya,” ucap papah sambil melirik ke arahku.

Kedua anakku melompat kegirangan dan bergantian merangkul papahnya.

Awas saja kalau kucing ini berkeliaran di dalam rumah, bisa-bisa kursiku rusak dicakarinya.

“Kita simpan dimana kandangnya pah?” tanya Imel.

“Di luar saja,” jawabku ketus, “bau kalau di dalam rumah.”

“Kasian kan mah nanti kedinginan,” protes Giri.

Aku yang merasa ditentang oleh anak-anak berlalu menuju dapur dengan muka ditekuk.

“Mah, jangan ngambek begitu,” rayu papah menyusulku ke dapur.

“Lagian papah, ngapain coba bawa-bawa anak kucing. Udah tau mamah tuh ga suka kucing.”

Seminggu sudah Bela di rumah. Anak-anak dan papahnya yang bergantian memberi makan dan mengurus kandangnya. Aku hanya jadi penonton saja.

Minggu kedua, Giri sakit. Papahnya berangkat ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Jika bukan karena permohonan Giri dan Imel, aku malas mengurus Bela. Tapi demi peri kehewanan akhirnya aku beri makan juga dia. Walau sambil ngomel-ngomel, kandangnya aku bersihkan dan dijemur setiap pagi.

Hingga tak terasa satu bulan Bela bersama kami. Aku mulai menyukainya. Dia tidak pernah sedikit pun mencakari kursiku. Dia akan mengekoriku jika aku keluar rumah. Tentu yang paling bahagia adalah anak-anak dan suamiku.

Pernah suatu ketika, ekornya tanpa sengaja aku injak. Bela sepertinya marah padaku. Dia tidak mau mendekatiku, jika kuhampiri dia akan berlalu pergi masuk ke kandangnya. Aku merasa diabaikan oleh binatang. Sedih juga ya.

Berhari-hari Bela jadi seperti itu, aku mendekatinya dan selalu mengajaknya bicara. Lama-lama dia mulai biasa lagi. Dia mulai naik ke pangkuanku jika aku sedang menonton tivi. Sepertinya dia ingin bermanja-manja padaku. Aku yang dulu tidak suka kucing, kini sangat sayang pada Bela. Memandikannya, menjemurnya menjadi agenda rutinku bersama Bela setiap pagi.

“Mah, Bela mana?” suara Giri terdengar dari arah luar.

“Ada tadi di luar sedang berjemur,” jawabku sambil menggoreng ayam kesukaan kedua anakku.

“Tidak ada mah,” gantian suara Imel.

Rupanya anak-anak sepulang sekolah langsung menuju kandang Bela.

“Mungkin keluar, tadi kandangnya sengaja mamah buka.”

Lima menit berlalu, setelah mematikan kompor aku bergegas ke depan rumah tempat tadi Bela berada. Kutemukan kandangnya yang kosong.

Kulihat kedua anakku sedang sibuk mencari-cari Bela sambil memanggil-manggil. Tapi sosok yang dicari tidak muncul juga.

Sakit rasanya hati ini. Aku yang semula menolak kehadirannya kini merindukannya.

“Cepat pulang Bela,” lirihku sambil menatap Giri dan Imel yang mulai menangis, “kami rindu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

cerita yang indah... salam sukses bunda

30 Oct
Balas

Terima kasih bunda

31 Oct



search

New Post