Dua Buku
Hari ke 29#TantanganGurusiana
Petir terdengar bersahutan membuat jantungku berdebar menanti anak-anak dan suami yang belum pulang berjihad. Berjihad menuntut ilmu.
Sambil menunggu kubuka email di gawaiku, berharap ada email yang masuk. Hampir sepuluh kali dalam sehari kubuka email. Menanti pdf final untuk buku perdanaku. Sudah lebih dari dua puluh hari sejak kukirim revisian, namun aku sabar menanti. Pasti puluhan bahkan ratusan naskah setiap hari yang harus diemailkan. Sabar.
Tiba-tiba aku teringat bungkusan coklat yang kemarin kakakku berikan, kubuka dan ternyata isinya buku antologi cerpen, salah satu penulisnya adalah kakak keduaku. Hmmm baru kemarin buku antologi suamiku pun datang tentang soal-soal Hots. Aku tersenyum sendiri. Tadinya aku ingin yang pertama di keluarga memberi kejutan dengan membawa buku perdanaku. Ternyata dua buku telah dihasilkan keluargaku. Tak sabar rasanya ingin segera mencetak bukuku dan mensejajarkannya dengan buku suami dan kakakku di rak buku di perpustakaan kecil di rumah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa keluarga penulis. Berarti asyik ya bisa saling ngobrol tentang buku dan kepenulisan
Iya betul
Menulis dan membukukan memang harus memiliki keteguhan yang tak tanggungtanggung paling tidak dengan membukukan pemikiranpun bisa rampung dan bisa dianalisa karena tak jarang juga dari buku yang ditulis bisa mempermudah seseorang mendapat gelar sarjana
Terima kasih pak