Yolla Yulandhini

Hobi membaca sejak kecil, Enid Blyton adalah penulis favoritnya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Gaji Pertama

Tantangan Hari ke-2

“Apa?” mataku terbelalak saat membuka amplop yang sejak tadi pagi kukantongi. Gaji satu bulan hanya dibayar dengan selembar uang lima puluh ribu. Apa yang aku sampaikan pada Ratna, istriku yang sedang mengandung anak pertama kami. Janji akan mengajaknya ke bidan tiba-tiba terlintas di benakku. Kuremas amplop putih bergaris biru dan menghempaskannya ke tong sampah yang berdiri tegak disampingku.

Sejak pandemi korona melanda negeri ini. Satu-satunya usahaku berjualan ikan cupang harus gulung tikar. Sekolah tempat biasa aku mangkal diliburkan dengan waktu yang tidak ditentukan. Anak-anak yang biasa mengerubungiku setiap jam istirahat kini lenyap. Tawaran Mang Ikin mengajakku menjadi buruh panggul di matrial tempatnya kerja segera aku terima.

“Sep,” tiba-tiba Mang Ikin sudah berdiri dihadapanku. “Ini uang gajian kamu,” seraya menyodorkan amplop putih bertuliskan namaku. “Maaf, amplop yang tadi pagi mamang kasihkan itu bukan gaji kamu tapi amplop untuk mamang berikan ke anaknya Oha yang kemarin disunat.” Rasanya aku ingin segera berlari mencari Ratna dan segera mengajaknya ke bidan sesuai janjiku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen pentigrafnya. Sukses selalu, Bunda. Salam literasi

13 Oct
Balas

Kasihan Salah Amplop gajji

13 Oct
Balas



search

New Post