Belajar Mengaji. Tantangan ke 195
Seriap hari sudah menjadi rutinitas saya untuk mengantarkan anak-anak pergi ngaji dan dilanjutkan dengan MDTA yang tidak terlalu jauh dari rumah. Anak sekolah TK sampai kelas 6 Sekolah Dasar mengikuti kegitan ini. Setiap mereka datang secara bergantian. Jadwal mereka juga tidak ditentukan. Kapanpun mereka yang hadir langsung mengaji. Namun untuk MDTA memang jadwalnya ditentukan yakni jam 14.00 - 16.00 atau setelah sholat ashar baru mereka selesai dan boleh kembali kerumah masing- masing.
Sebanyak dua puluhan santriwan dan santriwati Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Surau Ketek melaksanakan proses belajar mengajar, selama kurang lebih enam tahun mereka menimba ilmu di MDTA ini. Sekalipun masuk dalam hitungan pendidikan non formal, kegiatan di Taman Belajar al-Qur’an ini perlu diperhitungkan. Disinilah bermulanya cikal bakal penerus generasi qur'ani.
Bertempat di rumah Nur Husni atau yang biasa disebut Tek Upik, anak- anak melaksanakan mengaji. Setiap hari ada saja siswa berdatangan untuk menimba ilmu agama di rumah ini. Mereka yang datang langsung saja di ajarkan mengaji olah Tek upik tersebut. Pada MDTA ini ada beberapa orang ustad dan ustadza yang mengajarkan anak- anak. Mereka terdiri dari, Nurhusni sebagai ketua, Murni, Fairus, Mardiana serta ustad Rian.
Dengan mengusung tema "MDTA sebagai cikal bakal kawah candradimuka terbentuknya generasi handal, dan beraklakul karimah". Wasdian berharap “semoga kedepannya MDTA yang berdiri sejak tahun 1993 dibawah asuhan Alm. Utaigh, selaku sesepuh di lingkungan Jorong Kamboja ini tetap selalu menjadi salah satu penggiat pendidikan di desa yang memang syarat dan kental dengan nafas islami-nya.
MDTA yang di kepalai oleh Nur Husni, kita semua berharap semoga kedepannya para orang tua yang mempunyai anak-anak usia 7-12 tahun dapat menitipkan anak-anaknya belajar di MDTA ini. Karena di tangan merekalah, nasib kita akan tergantung di masa yang akan datang. semoga kedepan, mereka bukan saja menjadi generasi yang melek teknologi dan ilmu pengetahuan yang lain, tapi juga menjadi generasi yang tetap membawa teguh ajaran agama nya. “Terima kasih Ustad dan Ustadzah yang telah dengan semangat dan pantang menyerah, mendharma baktikan segala kemampuannnya untuk mendidik dan mengajar santriwan dan santriwati. Semoga segala peluh, lelah yang tercucur kerena lillah dapat berbuah menjadi berkah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren kolomnya buk Yona
Teeimakasih pak..salam kenal dan salam literasi
salam knl n sukses sll ya
Salam kenal juga...
ttp smgt n salam literasi
Terimakasih pak
Keren bun, yetap aemangat. Barakalloh
Terimakasih uda...in sya allah tetap semangat...salam kanal dan salam literasi