Yona Evasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Di Jantung Kampung.Tantangan ke 174

Dirasa saat ini

Tubuh menggigil karena dingin

Meriang terasa panas dingin

Lelah menjadi demam

Bibir menjadi lebam

Berselimut tebal

Tak juga bikin kebal

Tubuh Tetap gemetar

Pemandangan jadi nanar

Gigil demam semangkin menjadi

Diam bak mengeram hati

Menggigil tubuhku diguyur rinainya hari

muka pucat pasi hampir mati

seperti sebuah film yang diputar

memori-memori kecil membuat hatiku bergetar

kemanakah aku harus mencari

Agar kembali berseri

menjadi obat penurun panasku, sekali lagi berseri

Seperti laut, yang melayarkan sepi

Datang obat penawar diri

mengaburkan kabar tentang

Semua ini

dendang lagu ditabuh

mengairi rindu yang menjadi-jadi.

cintaku pada bulan, bintang dan

langit yang tumbuh di jantung kampung

terbaca-baca luka seperti kias

di belantara aku hidup selarut gula

dalam kopi yang disajikan ibu untuk ayah.

kutanak sunyi berhamburan

ruang tamu, ruang tv,

semua yang menunaskan lelah terbakar sepi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yang indah ibu.. Salam

06 Jul
Balas

Slam kembali bu...terimakasih sudah berkunjung

07 Jul

Puisi keren. Mantab. Salam literasi, salam hangat, jabat erat selalu.

06 Jul
Balas

Terimakasih pak....slam litarasi

07 Jul

Keren Yona..

06 Jul
Balas

Terimaksih buk was cantik

07 Jul



search

New Post