Dibawah RidhoMu. Hari ke 188
Mengapa Dahulu jiwa tercipta
Tidak ada yang percaya
Mengapa raga akan teraniaya
Aku hanya seorang hamba
Tak terasa Waktu berlalu hari berganti tahun kulalui
Untuk Harapan masa depan dan meraih mimpi
Namun Tak jua kutemui arti hidup ini
Semua Kepasrahan menyelimuti diri
Berdzikir memohon RIDHO ILLAHIRROBBI
Tiada terasa umur berkurang entah kapan terhenti
Dan Nyawa terlepas dari raga itu pasti
Meski asa terbentang luas kunikmati
Selalu ada Harapan dan Do'aku tertulis takdir
Akankah Khayalan bermandikan setetes darah mengalir
Dan Bertahan dalam angan terukir
Masa depan penuh kebahagiaan menjadi pedoman akhir
Dalam bimbang hati menahan
Ku sapa malam yang semangkin gelap
Hening tanpa sesiapa bisa jawab
Rembulan terdiam seolah tak ingin tau
Dan Sang bintang enggan bersinar
Lantas Kemana hati akan singgah
Adakah tanya dalam diri
Seolah Menggumpal tak terurai
Sudut tirai tersibak dengan indah
Mengaoa Cahaya itu redup bersinar
Seakan enggan tembus kegelapan
Kemana tanya akan menyapa
Cukuplah hati berdiri tersendiri
Jawab kapan memberi sesuatu nan pasti
Lelah telah hampiri diri
Merana menanti gegundah hari
Sebuah bimbang dalam hati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi bu...terimakasih pujianya...
Puisi yang keren dengan bahasa yang indah menusuk kalbu yang paling dalam, salam literasi buk