Embun. Tantangan ke 171
Pagi nan indah berselimutkan mendung
Udara segar menyapa dengan senyuman
Ada tanya yang selalu mendukung
Apakah hari kian tersenyum
Dedaunan bergelombang basah oleh embun
Pucuk indah bermandi gerimis
Cahaya subuh pun tak mau ketinggalan
Embun saling berpacu diantara cahaya keemasan dan gerimis
Entah berapa lama aku puaskan mata ini
Mentap sajian yang menggoda diri
Setengah jam sudah berlalu di hati ini
Meraskan kenikmatan cibtaan sang pemilik alam ini
Resapan indah dalam jiwa ini
Suasana hati yang dibuat damai meski diselubungi dingin pagi
Tiap denting hati
Anugrah yang tiada bisa di nilai lagi
Selamat pagi dunia kian dimulai
Damaikan hati yang sentiasa menyendiri
Meski angkara menmaknai jubah ini
EmbunMu bisa mematahkan keankaraan hati
Semat pagi, dunia yang baru dimulai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih bunda. Salam literasi
Betapa indah alam ciptaan Allah. Mari kita syukuri.
Iya bu...syukur cara yg paling ampuh untuk mengungkapkan rasa
Keindahan tiada taraUkiran tangan Sang Pencipta
Benar bu...salam literasi
Keren puisinya Bunda, salam literasi