Guru Sebuah Pilihan Profesi. Tantangan ke 106
Menjadi guru di zaman 90-an maupun seblumnya merupakan suatu hal yang sangat membanggakan bagi sebahagian masyarakat. Dimana profesi guru saat itu menjadi sesuatu yang terpandang dan disegani masyarakat. Dikalangan masyarakat sangat disegani jika seseorag memiliki profesi sebagai guru, namun di abad 21 sekarag ini, kenyataanya sedikit bertolak belakang dengan dahulu. Terkadang profesi guru dilecehkan oleh masyarakat, ada guru yang dianiaya oleh masyarakat, seperti banyaknya kasus-kasus guru yang terjadi dimana guru mendapatkan perlakuan tidak adil hanya kerena ingin mendisiplin siswa.
Hal ini terjadi karena orang tua tidak menerina anaknya didisiplinkan guru, mendengar pengaduan dari anaknya, tampa mengetahui asal-usul mengapa anaknya didisiplnkan, mereka langsung membabibuta menghadap dan menyerang guru kesekolah. Yang lebih sadisnya, ada guru yang sampai meninggal karena perlakuan wali murid terhadapnya. Terkadang melihat situasi seperti ini, timbul pertanyaan dihadapan kita selaku pendidik, apakah profesi seorang guru ini sudah tidak aman lagi? Apakah profesi guru tidak lagi membanggakan? Serta apakah profesi sebagai guru sudah tidak penting lagi?
Memang jika ditanya, kepada LPTK atau lembaga yang sederajad, jika ditanya siswa yang lulusan SMA, atau SMK, pilihan mereka menjadi guru merupakan pilihan yang ke-2 atau yang kesekian. Bukan pilihan utama. Serta takut untuk tidak diterima di lembaga pendidikan lainya.
Pernah kita mendengar ungkapan seorang dosen Jim Perry, SVD., Semasa kuliah dahulu, ia menyatakan, kelak kamu akan temukan dimasyarakat bahwa menjadi guru merupakan pilihan kerena dua alasan ini. Pertama menjadi guru semenjak semula, dan yang kedua adalah menjadi guru pada akhirnya.
Dikelompak manakah kita sekarang yang memilih karier sebagai guru berada? Apakah menjadi guru sejak semula kerena panggilan jiwa? Ataukah menjadi guru pada akhirnya karena gagal masuk pada pilihan yang lain? Dikelompok manapun kita berada itu bukanlah soal. Yang menjadi persoalan adalah sejauh mana kita bertanggung jawab atas pilhan tersebut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin. Terimakasih bun. Semoga sama-sama sukses kita kedepanya
Mantap. Bun.... sukses selalu