Kebaikan Hati. Tantangan ke 184
Ayu, ada teri tuh di depan nyariin kamu katanya, ditemuin sana. Dah nungguin dari tadi.” Sahut Tina kepada ayu yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah Ayu.
Bi Surti tengah asyik bekerja diruangan tengah. “Bi surti, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta Ayu pada Bu Surti.
“Iya, Non.”
“Kamu kenapa kaya gitu sama Teri? Dia sudah datang jauh-jauh malah kamu gituin. Teri itu anak baik lho, Yu.” ujar Tina
“Iya memang luarnya keliatan baik, manis, ramah. Tapi apa hanya itu saja kamu mengukur sifat seseorang? Dari luar memang manis. Tapi dalamnya tuh pahit.”
“Pahit gimana maksudnya?”
“Teri itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang orangnya. Banyak pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu.
“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos kalo ngomong sama aku. Tapi hatimu tulus, Tin, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk. Aku gak butuh kawan yang tampilan luar saja dalam berteman.” Jelas Ayu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bener bunda, jangan selalu memakai topeng, apalagi dalam pertemanan, salam kenal dan sukses selalu bunda cantik...
Iya bunda....teman sejati setia dan selalu memberikan semangat tampa bermuka dua
betul tu bun cantik dari hati itu yg penting
Iya bunda...kebaikan hati yg utama..salam literasi