Menulis, Berbagi Cerita Dengan Orang Lain. Tantangan ke 144
Seseorang mungkin dalam suatu waktu, dalam suatu keadaan, dalam suatu konteks, merasa melakukan sesuatu entah apa itu secara terpaksa. Merasa dipaksa harus demikian, entah oleh suatu kondisi apa, suatu situasi apa, entah keterpaksaan itu berasal dari tekanan dari luar diri ataupun dari tekanan sosial.
Ada masa barangkali dimana seseorang melakukan sesuatu demi menyenangakan orang lain, demi memenuhi target-target orang lain, orang di luar dirinya, sesuatu yang bertentangan dengan suara dari dalam dirinya. Suatu keadaan yang tidak enak, tidak nyaman, melakukan sesuatu secara terpaksa itu tidak enak. Apa yang bisa dihasilkan dari sebuah keterpaksaan.
Barangkali seseorang membutuhkan waktu untuk berpikir, menimbang ulang, melihat sesuatu secara lengkap, melihat dari banyak sisi. Sesuatu yang dilakukan secara terburu-buru, tergesa-gesa, untuk sebuah keputusan yang sangat penting, akan bagaimana dampaknya dalam jangka panjang.
Telaah segala sesuatu hingga menemukan formula yang pas, hingga melakukan sesuatu itu dengan kesadaran yang utuh, tidak bertentangan dengan suara dalam diri, tidak melakukan sesuatu karena semata demi menyenangkan orang lain. Sesuatu yang bertujuan baik dan mulia, pertama kali harus menyenangkan diri sendiri baru menyenangkan orang lain.
Bagaimana orang yang tidak bahagia dengan dirinya sendiri akan berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Tantangan menulis Gurusiana menciptakan kondisi tidak nyaman karena harus memenuhi target. Target membuat tulisan untuk tantangan, lomba, syarat mendapatkan sertifikat, dan sebagainya. Belum lagi sinyal yang tak mendukung sehingga harus remedial berkali-kali untuk memenuhi tantangan tersebut.
Kondisi tak nyaman tersebut justru membuahkan banyak karya. Keterpaksaan yang kita lakukan saat ini,merupakan keterpaksaan yang membuahkan sebuah keberhasilan yang sangat diimpikan banyak orang. Kenapa tidak dengan paksaan yang diberikan pak CEO untuk tetap konsisten menulis selama 90 hari membuahkan kita dengan meraih 3 buah piagan yang sangat menarik.
Mulai dari 30 hari menulis dihargai dengan pemberian piagam biru. Setelah itu kita dipaksa lagi unutk melanjutkan tulisan tampa henti hingga kita sampai di tahap kedua yakni 60 hari menulis tampa henti. Hal ini diapresiasi pak CEO dengan menghadiahkan kita piagam lagi yakni kategori guru sianer inspiratif kategori perak. Tidak sampai distu saya.
Tim MG terus memaksa kita untuk terus konsisten dalam menulis hingga sampai hari ke 90 tampa ada remedi. Sbagai wujud konsistenya kita menulis kembali pak CEO menghadiakan kita piagam gurusianer inspiratif kategori emas. Berkat adanya tantangan, tanpa disadari saya pribadi telah menyelesaikan lebih dari 100 tulisan.
Penulisan buku yang bertahun-tahun tertunda akhirnya terwujud. Semenjak The Power of Kepekso yang dikondisikan oleh Pimpinan Umum MGI melalui berbagai tantangan yang ditawarkan, maka hasilnya berbuah manis. Tidak hanya piagam yang kita terima sebagai bentuk keterpaksaan yang diberikan pak CEO kepada kita.
Bagi para gurusianer yang berhasil melewatkan tulisanya 30 hari tampa putus dan remedi, kita diberikan kesempatan untuk mengikuti loma setiap bulanya. Seperti yang saya rasakan beberapa waktu yang lalu. Akibat keterpaksaan yang dilakukan, saya berhasil menulis tampa henti selama 30 hari dan di bolehkan mengikuti loma pada bulan april.
Tema tulisan yang dilombakan pada bulan april yakni satu derap seribu giat, guru penggerak menjawab. Buah dari keterpasaan itu membawa saya ikut dalam lomba bulan april ini. Dan yang lebih asyik dari buah keterpaksaan itu adalah naskah lomba saya pada bulan april ini juga ikut dilirik dan dipilih pak CEO untuk mengisi 123 penulis buku tersebut.
Jujur saja, bila tak ada tantangan Gurusiana ini, maka belum tentu berbuah karya. Bila tidak ada tantangan yang diberikan MG belim tentu semua mimpi ini bisa terwujud. Selain itu, ada juga prestasi yang saya raih selama The Power of Kepekso MGI ini, seperti peraih piagam (biru, perak, emas), pemenang lomba Antologi MGI.
Tentu saja hal ini selain menambah riwayat prestasi pada profil, juga menambah j umlah buku yang dihasilkan. Saat ini saya sedang menuju 365 hari munulis, semoga saya sampai tepat waktu dan selamat. The Power of Kepekso yang sudah dilalui para penulis MediaGuru Indonesia (MGI). Berkat ini, Anggota MGI yang tadinya tak mau atau tak mampu menulis, akhirnya mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam tulis menulis. Bahkan membuahkan sebuah karya yang istimewa.
Biodata peserta
Penulis lahir dengan nama yona evasari. S. Pd., lahir di Lubuk Jantan. Tanggal 09 Januari 1985 lalu. Beliau bertugas sebagai Guru Olahraga di SDN 33 Batu Bulek. Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. No HP 081374575816,akun FB. Yona kurnia, e-mail. [email protected]. pengalaman menulis yakni menulis 5 buah buku tinggal dan 8 buah buku antologi serta 2 buah jurnal ber-ISSN, serta telah menulis 100 lebih di blog gurisiana. www.yonaevasari.gurusiana.id
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu, semoga saya bisa mengikuti jejak ibu. Salam kenal. :)
Terimakasih bu. Aamiin.sama2 belajar kita bu
Salam kenal juga dari sumatra bu
Mantap dan keren Bu. Semoga saya bisa juga seperti Anda. Salam Literasi
Masih dalam tahap belajar bu.
Mantap dan keren Bu. Semoga saya bisa juga seperti Anda. Salam Literasi
Salam literasi
Sukses selalu Yona, selamat berkarya.
Terimakasih bu was cantik....doakan semoga kita sama-sama sukses kedepanya bu.dan mohon bantuan dan bimbinganya...