Mengikuti tangan yang diberikan oleh media guru merupakan hal yang sangat memacu adrenalin yang saya rasakan. Kenapa tidak semenjak tantangan menulis diselenggarakan media guru 90 hari yang lewat, saya secara pribadi ikut tertantang untuk terus menuis dan berkarya lewat media guru. Dari hari pertama mengikuti tantangan ini belum pernah terlewatkan bagi saya dalam menulis sekalipun, tulisan saya yang paling lama saya buat tidak ada yang melewati magrib. Namun tulisan hari ke 110 ini saya tayangkan pukul 22.00 wib. 

Rasa cemas serta was-was mulai menyelimuti kepala, sudah hampir jam 22.00 akun gurisiana saya tidak bisa dibuka. Jangan sampai, pada tantangan ke 110, harus remedi lagi ke tantangan awal, saya pantau grup media guru, ternyata semua mengalami hal serupa, aemua mengungkapkan cemas jika harus remedi. Namun saya tidak putus asa, terus sabar dan menunggu sampai akun gurusiana ini baik kembali.

Agar penentian tidak terasa bosan, saya melanjutkan perbaikan naskah untuk lomba bulan mei ini yang bertemakan #dirumahaja. Sementara Naskah tantangan hari ini siap untuk ditayangkan, sambil mencoba dan terus mencoba lagi akun gurusiana apakah sudah bisa atau bagaimana.

Tepat Pukul 22.35 alhamdulilah jaringan dan akun gurusiana normal kembali,  tampa pertimbangan lagi, langsung saya kirimkan tulisan untuk hari ini. Selang beberama lama tulisan sudah tayang, emial masukpun berbunyi ternyata mas hisyam mengirimkan sesuatau yang sudah ditunggu-tunggu yakni piagam emas.  Tidak sia-sia menunggu jaringan dan gurusiana.  

Syukur yang teramat dalam saya ucapkan kepada allh SWT. Hari ini ada beberapa momen yang membuat saya teramat bahagia. Disaat wabah melanda, kita masih bisa terus berkarya dengan gurusianer lain seindonesia. Dimalam  yang kesepuluh ramadhan kali ini engkau memberikan kabar bahagia dan berita yang teramat indah. Terimakasih yaallah. Berkat Ramadhan yang luar bisa terasa bagi saya. 

Piagam gurusiana kategori gurusianer inspiratif kategori emas berhasi mendarat dengan indah di email pribadi saya, saya pandangi piagam tersebut dengan senyum indah sambil mengucapkan syukur. Tidak menyangka, saya yang baru belajar menulis ini bisa berhasi melewati tantangan 90 hari menulis yang diadakan media guru ini.

Selesai menggirimkan tulisan untuk tantangn kali ini, langsung saya mengisi form untuk mengirimkan naskah lomba untuk bulan mei ini. Pertama saya tidak bisa juga mengirimkan naskah tersebut, saya terus mencoba menggunakan laptop suami, alhamdulillah naskah terkirim dengan lancar. Langsung ada balasan ke email tentang pengisian naskah lombanya, dan ternyata, dinaskah yang saya buat tersebut, tertera nama suami setelah naskah,  apakah karena saya memakai laptop dan menggunakan akun suami. 

Tampa basa basi saya coba lagi mengirimkan naskahnya menngunakan note book saya, pengajuan naskah lomba kembali saya isi, tahapan demi tahapan saya cermati dan isi secara perlahan, dan alhamdulillah pengiriman naskah pun terkirim dengan lancaar tampa hambatan sedikitpun. Denganu capan bissmillah hirrahmanirrohim naskah saya kirimkan. Sekarang alhamdulillah naskah yang saya buat sudah masuk dalam daaftar peserta yang sudah mengirimkan naskah dengan no urut 36. Semoga angka ini menjadi keruntungan dan naskah ini teripilih sebagai kontribusi buku #dirumahaja. Amiin.